Airlangga Mundur, Jusuf Hamka Pamit dari Golkar
Jusuf Hamka mundur tanpa komunikasi dengan Airlangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bos dan pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka, resmi mengajukan surat pengunduran diri ke DPP Partai Golkar, Senin (12/8/2024). Ia mundur sepenuhnya sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu. Jusuf mundur menyusul pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum pada 10 Agustus 2024 lalu.
"Saya tidak akan mengikuti politik lagi, mengikuti saran dari keluarga, teman-teman, netizen, dan guru-guru agama, mundur dari politik. Kamu milik rakyat! Kamu tidak boleh terafiliasi ke salah satu partai politik," ujar Jusuf di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada pagi ini.
"Jadi, untuk ikut di partai politik, telah berakhir. Saya menjadi warga dan rakyat biasa sesuai dengan keinginan rakyat serta guru-guru saya," katanya.
Meski begitu, Jusuf mengaku berutang banyak kepada Partai Golkar. Di partai tersebut, ia belajar politik untuk kali pertama.
Sebagai rakyat biasa, Jusuf mengaku siap membantu pemerintah untuk dilibatkan terkait penanganan isu-isu sosial serta infrastruktur.
1. Usia yang sudah sepuh dijadikan alasan Jusuf Hamka mundur dari dunia politik
Di saat yang sama, Jusuf turut menunjukkan isi surat pengunduran diri yang ia tulis tangan. Alasannya, supaya cepat dan ingin segera diserahkan ke DPP Partai Golkar.
Semula, Jusuf ingin menyerahkan surat pengunduran diri langsung kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F. Paulus. Namun, ia belum ada di kantor hari ini. Alhasil, surat pengunduran diri ia serahkan ke staf Sekjen.
"Yang penting kan inti (pengunduran diri) sudah dapat," kata Jusuf.
Berikut adalah isi surat pengunduran Jusuf Hamka yang ditulis tangan:
Bandung 11 Agustus 2024
Kepada Yth. Pimpinan DPP Partai Golkar
Ass.wr.wb bersama surat ini, saya yang bersangkutan di bawah ini:
Nama: Jusuf Hamka
Alamat: Jakarta
Ingin mengajukan pengunduran diri saya sebagai pengurus DPP Partai Golkar.
Adapun alasan saya sebagai berikut:
Editor’s picks
1. Usia saya yang telah sepuh
2. Saran dari istri dan anak-anak saya
3. Saya akan melanjutkan program masjid Babah Alun di 38 provinsi
4. Kembali ke cita-cita saya sebagai pekerja sosial untuk mengikuti Bunda Teresa
Demikian surat ini saya buat dan atas perhatiannya. Kami sampaikan terima kasih.
Baca Juga: Susul Airlangga, Jusuf Hamka Mundur dari Golkar dan Kontestasi Pilkada