TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ahok Bantah Sering Kontak Anies: Ketemu Baru Tiga Kali

Anies baru menanyakan nomor telepon Ahok Juli lalu

Anies dan Ahok (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Ahok menyatakan bahwa ia hanya bertemu dengan Anies sebanyak tiga kali dalam lima tahun terakhir, menepis persepsi bahwa mereka sering berkomunikasi.
  • Pertemuan ketiga terjadi pada Juli 2024 lalu saat Ahok pulang dari resepsi pernikahan putri Ketua Apindo bersama Dubes Maroko, di mana Anies meminta nomor teleponnya.

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menepis persepsi yang terbentuk seolah ia dan Anies Baswedan sering berkomunikasi. Dalam catatannya, ia baru bertemu dengan Anies tiga kali dalam lima tahun terakhir.

Namun, Ahok enggan menunjukkan bukti komunikasi tertulisnya dengan Anies lantaran akan dinilai tidak etis.

"Sejak saya keluar dari tahanan, saya ketemu dengan Pak Anies hanya tiga kali. Saya juga yakin Pak Anies tidak bermaksud mengatakan seolah-olah kami diam-diam ketemu," ujar Ahok di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2024) malam. 

Kali pertama pertemuannya usai keluar dari tahanan terjadi saat pelantikan anggota DPRD. Peristiwa itu terjadi hampir lima tahun lalu. 

Pertemuan kedua, Ahok sedang makan bersama dengan seorang teman. Ia berpapasan dengan Anies di toilet. Saat itu, ia melihat Anies sedang berbincang dengan Surya Paloh. 

"Waktu itu ada acara kawinan petinggi Partai Golkar di hotel di Pondok Indah. Pak Anies sedang menunggu Pak Surya Paloh. Dia sempat basa basi dengan menanyakan kabar hingga anak, setelah itu pergi karena dia buru-buru," katanya. 

Pertemuan ketiga terjadi pada Juli 2024 lalu. Ketika itu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani sedang menggelar resepsi pernikahan putranya. Ketika ia pulang bersama Dubes Maroko, Ahok berpapasan dengan Anies. 

"Lalu, kami foto-foto. Pak Anies lalu tanya 'nomor teleponnya yang mana nih?' Saya kasih nomor ke Pak Anies dan dicatat," ucapnya. 

1. Komunikasi melalui WA terjadi pada Juli 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. (IDN Times/Santi Dewi)

Tak lama setelah itu, Ahok menerima pesan pendek dari Anies. Isi pesan itu, 'tes, Anies.' Ahok pun mengucapkan terima kasih karena sudah menghubunginya. 

Anies kemudian mengajak Ahok untuk berbincang khusus. Sejak saat itu tidak ada lagi komunikasi antara dirinya dengan Anies. 

"Ketika diajak mau kumpul, saya katakan, 'Ya, siap.' Sejak saat itu gak ada WA lagi," kata Ahok. 

Ia mengatakan, relasinya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta lainnya cukup dekat. Ahok mengaku sering berbincang dengan Sutiyoso. Sebab, kediamannya tidak jauh dari rumah Sutiyoso.

Bila dipanggil oleh Sutiyoso, Ahok pasti hadir. Hal itu untuk menghormati posisi Sutiyoso yang lebih senior di Jakarta. 

"Tapi, kalau dengan Pak Anies, sebenarnya hampir gak pernah kontak saya sih," kata dia. 

Baca Juga: Menjegal Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024

2. PDIP secara prinsip dinilai sulit dukung Anies

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di acara Mukernas Perindo, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Ketika ditanyakan apakah ada peluang PDIP akan mendukung Anies di Pilkada Jakarta, baginya secara prinsip hal tersebut sulit terjadi. Namun, Ahok tidak menampik politik di Tanah Air yang dinamis sering kali menimbulkan hasil yang tak terduga.

"Kalau mau berbisnis kan harus ada hati nurani, kalau mau berpolitik ada prinsip. Secara prinsip sulit PDIP untuk mendukung Pak Anies. Tapi, kita lihat saja dulu kalau tiba-tiba berubah lagi, ya gak tahu juga," tutur Ahok. 

Sinyal bahwa PDIP berpeluang mendukung Anies terlihat dari pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang mengatakan bahwa peluang mendukung Anies mencapai lebih dari 50 persen. 

Baca Juga: Ahok Prediksi Paslon Tunggal Tak Akan Menang di Pilkada Jakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya