TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agung Laksono Bantah Bahlil Titipan Istana Jadi Ketua Umum Golkar

Bahlil diklaim sudah kantongi dukungan 37 DPD

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agung Laksono. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, menepis persepsi bahwa Bahlil Lahadalia merupakan titipan Istana untuk menjadi calon ketua umum Golkar. Apalagi, kata dia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah membantah ikut cawe-cawe urusan internal partai berlambang pohon beringin tersebut. 

"Kalau sekadar rumor, saya tidak mau tanggapi. Apalagi Pak Jokowi sudah berkali-kali menyatakan tidak ikut campur dalam masalah internal partai," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Senin (19/8/2024). 

Agung berharap rapat pimpinan nasional dan Munas XI Golkar berjalan lancar. Dia mengingatkan tak perlu ada keributan. Pria yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu pun mengatakan pemilihan ketua umum bisa berjalan secara demokratis. 

"Semoga (pemilihan ketua umum) bisa terjadi lewat musyawarah mufakat. Dulu, Pak Airlangga Hartarto juga terpilih berdasarkan musyawarah mufakat," kata dia. 

Di sisi lain, pendaftaran calon ketua umum Golkar dimulai pada hari ini. Bahlil pun berencana mendaftar sebagai calon ketua umum nanti malam di kantor DPP Partai Golkar pada pukul 19.00 WIB. 

1. Bahlil dianggap kader Golkar tulen

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantor Kementerian ESDM pada Senin (19/8/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Lebih lanjut, Agung membantah, Bahlil tak memenuhi syarat menjadi calon ketua umum. Sebab, ia pernah menjadi pengurus di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Papua. Saat itu, ketua umum dipegang Aburizal Bakrie. 

"Bahlil sudah lama menjadi kader Golkar. Di masa kepengurusan Ketum Pak Aburizal Bakrie, Bahlil sudah menjadi salah satu pengurus di Golkar Papua," kata dia. 

Apalagi, Agung menilai, Bahlil terlihat konsisten untuk terus maju di Munas ke-11 Golkar. "Malah kabarnya sudah mendapat dukungan lebih dari 30 persen," tutur dia. 

"Ini artinya, syarat maju sebagai caketum Golkar di Munas XI sudah dipenuhi. Kalau tidak memiliki dukungan minimum 30 persen, tentu tidak bisa maju," imbuh Agung. 

Agung mengatakan dalam situasi seperti itu, pemilihan calon ketua umum berpeluang besar terjadi lewat mekanisme aklamasi. Semua dilakukan lewat pengambilan keputusan lebih dulu. 

Baca Juga: Profil Bahlil Lahadalia, dari Sopir Angkot hingga 2 Jabatan Menteri

2. Bahlil Lahadalia berpeluang jadi calon ketua umum tunggal

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia ketika tiba di DPR, Senayan, Jumat, 16 Agustus 2024. (ANTARA FOTO)

Sementara, Agung menilai pernyataan Wakil Ketua Dewan Pakar, Yasril Ananta Baharuddin, sebagai pandangan pribadi. Yasril mengatakan Bahlil tidak bisa menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Pernyataan tersebut, kata Agung, bukan menggambarkan sikap Golkar selaku institusi atau Dewan Pakar. 

Selain Bahlil, Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita juga dianggap memenuhi persyaratan menjadi calon ketum Partai Golkar. "Mereka memenuhi syarat (jadi calon ketum Golkar)," kata dia. 

Namun, Agus sudah memastikan tidak akan maju sebagai calon ketua umum. Sedangkan, pria yang akrab disapa Bamsoet itu belum memastikan maju di Munas ke-11. 

Dengan situasi itu, maka berpeluang besar Bahlil menjadi calon ketua umum tunggal. Sehingga, munas dipandang sebagian orang hanya formalitas belaka. 

Baca Juga: Bahlil Resmi Serahkan Jabatan Menteri Investasi ke Rosan Roeslani

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya