Tiga Elite Golkar Ini Sempat Tantang Gantikan Airlangga Pimpin Golkar
Golkar gelar rapat pleno tentukan Plt Ketua Umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Kini, kursi kepemimpinan Golkar masih kosong. Partai Beringin baru akan menentukan Pelaksana Tugas (Plt) ketua umum dalam rapat pleno yang akan digelar Selasa (13/8/2024) malam.
Di tengah kekosongan kursi ketua umum, tiga nama elite Golkar menguat disebut-sebut bakal menjadi Plt. Mereka adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang dan Bambang Soesatyo. Selain itu, ada juga Bahlil Lahadalia yang kini menjabat Menteri Investasi.
Bahkan, ketiga elite Golkar itu jauh sebelum Airlangga mundur, sudah santer terdengar akan maju sebagai calon ketua umum.
1. Agus Gumiwang atau Bahlil bakal jadi Plt?
Partai Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menindaklanjuti mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, rapat pleno itu bakal digelar hari ini.
“Selasa (13/8/2024) rencananya, paling lama Selasa,” kata Doli di rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024.
Dalam rapat pleno itu, Golkar akan menentukan Plt Ketua Umum Golkar. Ia tak membantah dan membenarkan saat ditanya Agus Gumiwang dan Bahlil Lahadalia bakal menjadi Plt.
“Nanti kita bicarakan di rapat pleno. Jadi gini, kita kan punya aturan ya partai ini kan besar, partai ini sampai menjadi partai tertua karena selama ini kita komit dengan aturan-aturan yang sudah kita sepakati,” kata Doli.
Doli menjelaskan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) seorang ketua umum bisa diganti karena beberapa sebab. Pertama, misalnya, terkena masalah hukum, berhalangan tetap atau mengundurkan diri.
"Nah, biasanya kalau sudah mengundurkan diri itu ditunjuk pelaksana tugasnya yang tugasnya nanti mempersiapkan pemilihan ketum secara definitif. Mekanismenya itu setelah seorang ketua mengundurkan diri akan disampaikan di rapat pleno, nanti rapat pleno menerima surat pengunduran diri itu dan kemudian nanti baru dibahas, diputuskan siapa yang akan menjadi pelaksana tugas," lanjutnya.
Baca Juga: 9 Fakta Drama Mundurnya Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar