TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penasihat Presiden Palestina: Solusi 2 Negara Kami Terima dengan Pedih

Rakyat Palestina sejatinya ingin wilayahnya kembali semula

Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, saat berkunjung ke kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024). (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, mengatakan solusi dua negara (Two State Solution) yang ditawarkan dunia internasional sejak lama, sejatinya menyakitkan rakyat Palestina, meskipun solusi tersebut telah diterima. 

"Mengenai pertanyaan Two State Solution merupakan bukan pilihan warga Palestina, mohon diperhatikan, ini opsi yang ditawarkan dunia internasional, bukan dari rakyat Palestina," ujar Al-Habbash dalam kunjungannya ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).

"Ini opsi sudah ada sejak 1947 melalui keputusan PBB yang menempatkan solusi PBB terbaik, meski menurut kami bukan keputusan terbaik, tapi dunia yang putuskan, tapi kami menerima. Bukan kami harapkan, tapi kami terima dengan pedih, karena bagian Palestina yang diambil dan sekarang menjadi keputusan bersama," tegasnya. 

1. Sejatinya Solusi Dua Negara tidak adil bagi rakyat Palestina

Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, saat jumpa pers bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024). (IDN Times/Rochmanudin)

Al-Habbash mengungkapkan sejatinya Solusi Dua Negara tidak adil bagi rakyat Palestina. Meski tak kunjung diterapkan solusi ini, rakyat Palestina tidak akan menyerah dan terus berjuang untuk kemerdekaan negaranya dari pendudukan Israel

"Rakyat Palestina tidak akan menyerah terhadap kedudukan selamanya. Pasti akan ada masanya Solusi Dua Negara ditetapkan, satu atau dua negara. Jadi kita semua akan di satu negara atau dua negara, diterapkan secara internasional, menurut saya itu solusi yang tidak adil, rakyat Palestina menerima kezaliman," kata dia.

Baca Juga: Penasihat Presiden Palestina: Hamas-Fatah Bagian Kami

2. Pelestina menyadari jika Solusi Dua Negara tidak diterapkan, konflik tak berujung di Gaza

Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, saat jumpa pers bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024). (IDN Times/Rochmanudin)

Habbash mengatakan Palestina menyadari jika Solusi Dua Negara tidak diterapkan, maka konflik di Gaza tidak akan berujung. Meski Palestina sudah menerima solusi ini, kata dia, nyatanya solusi ini tak kunjung diterapkan. 

"Kami menunggu dunia internasional. Apakah ada solusi lain? Saya menunggu dunia, apakah seluruh tanah Palestina dikembalikan ke rakyat Palestina? Karena jika solusi dua negara tidak diterapkan apa yang terjadi sekarang? Konflik tak berujung," kata dia.

Baca Juga: Pesan Khusus Penasihat Presiden Palestina untuk Jokowi dan Rakyat RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya