Moeldoko Bikin Ribet? Ini 3 Alasan Jokowi Diam di Kisruh Demokrat
Moeldoko tak bisa dipisahkan dari Istana
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik President University Muhammad AS Hikam meyakini, Presiden Joko "Jokowi" Widodo terkesan membiarkan publik melihat adanya intervensi pemerintah di dalam kisruh Partai Demokrat.
Keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko yang dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil aklamasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara pada 5 Maret 2021, mirip kejadian masa lalu.
"Sulit sekali menghindari ini bahwa yang dilakukan oleh pemerintahan Pak Jokowi persis sama seperti yang dilakukan oleh Pak SBY dan Bu Megawati (dulu), yang seolah-olah membiarkan adanya campur tangan dari pemerintah," ungkap Hikam dalam acara Mata Najwa, Rabu, 10 Maret 2021 malam.
Baca Juga: SBY Disebut Guru Kudeta Sebenarnya di Partai Demokrat
1. Moeldoko bikin ribet Jokowi?
Pada akhirnya, menurut Hikam, kesan publik tersebut yang mesti diselesaikan Jokowi dan segenap anggota pemerintahannya. Sebab, Moeldoko sekarang menjadi duri dalam daging bagi Jokowi, yang notabene tidak terlibat dalam konflik internal Demokrat.
"Makanya ada desakan, misalnya dari Profesor Jimly untuk misalnya Pak Moeldoko mundur saja. Tetapi yang jelas, posisi Pak Moeldoko yang masih tetap menjadi bagian dari Istana mempersulit Pak Jokowi," kata dia.
Baca Juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Klaim Sudah Laporkan KLB ke Kemenkum HAM