Menko Airlangga: Tanri Abeng Guru di Bidang Manajemen

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menyebut Tanri Abeng merupakan sosok guru di bidang manajemen. Hal itu tidak terlepas dari perannya sebagai salah satu pionir pembentukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Airlangga pun bercerita tentang kiprah Tanri Abeng yang membentuk Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) untuk pertama kali bersama ayahnya, Hartarto Sastrosoenarto.

"Pak Tanri Abeng itu kan seangkatannya dengan almarhum ayah saya. Almarhum ayah saya pada waktu di periode Pak Presiden Soeharto yang mengusulkan dibentuknya Kementerian BUMN, dan yang menjadi menterinya pada waktu itu Pak Tanri Abeng. Nah, tentu Pak Tanri sangat dikenal sebagai guru di bidang manajemen," kata Airlangga selepas melayat di kediaman Tanri Abeng, Jakarta, Minggu (23/6/2024).

Airlangga menyebutkan alasan ditunjuknya Tantri Abeng sebagai pemimpin di Kementerian BUMN. Menurut dia, keahlian di bidang korporat dan manajemen jadi alasan utama penunjukkan Tanri Abeng sebagai menteri BUMN.

"Karena beliau dari manajemen swasta dan banyak mempunyai kreativitas dan mempunyai keahlian di bidang korporat. Nah, tentu di awal dibentuknya Kementerian BUMN yang dipercaya adalah Pak Tanri. Tentu banyak tangan-tangan Pak Tanri di dalam Reform BUMN yang pada waktu itu termasuk merger-nya Bank Mandiri," tutur Airlangga.

Airlangga juga mengakui cukup dekat dengan Tanri Abeng dan keluarganya, karena pernah sama-sama berada di DPR RI.

"Tentu Indonesia kehilangan tokoh korporat dan mewakili manajemen modern di hari-hari ini," ujar dia.

Sebelumnya, Eks Menteri Pendayagunaan BUMN sekaligus pengusaha asal Sulawesi Selatan, Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu (23/6/2024) pukul 02.36 WIB di Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan putra sulungnya, Emil Abeng, jenazah sang ayah dikebumikan di pemakaman keluarga yang berlokasi di area Tanri Abeng University pada Minggu siang.

“Pak Tanri ini ditawarkan untuk ditempatkan Taman Makam Pahlawan, tapi dia merasa bahwa pahlawan itu bisa di mana saja. Kebetulan kita ada makam keluarga di Tanri Abeng University, yang di mana kebetulan almarhumah ibu saya di sana. Jadi akan dimakamkan di sana bada zuhur,” tutur Emil kepada awak media.

Baca Juga: JK Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Tanri Abeng: Diskusi Perekonomian