Airlangga Lepas Jabatan Ketum, Jokowi Berpeluang Merapat ke Golkar?
Jokowi bukan merupakan kader atau pengurus Golkar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum bidang Strategis Partai Golkar, Erwin Aksa membuka kemungkinan bergabungnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Golkar. Namun bergabungnya Jokowi bukan sebagai ketua umum melainkan Ketua Dewan Pembina atau Dewan Penasihat Partai Golkar.
"Kalau Pak Jokowi bisa saja, kalau ingin menjadi ketua Dewan Pembina atau Ketua Dewan Penasehat. Bisa saja karena di situ tidak ada syarat," ujar Erwin dalam program "Ngobrol Seru" bersama Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis, Minggu (11/8/2024).
1. Jokowi tidak memenuhi syarat untuk menjadi Ketum Golkar
Jokowi sendiri memang tidak memenuhi syarat untuk bisa menjadi Ketua Umum Golkar. Meski begitu, Erwin mengatakan bahwa siapapun memiliki kesempatan untuk bisa menjadi Ketum Golkar asalkan memenuhi persyaratan yang diatur dalam AD/ART partai.
"Golkar ini kan TBK kan, jadi siapa saja bisa menjadi pimpinan di Golkar asalkan memenuhi syarat dari partai Golkar itu sendiri kan. Syarat-syaratnya banyak ya, misalnya mendapatkan dukungan dari daerah dan pernah menjadi pengurus selama lima tahun penuh," kata Erwin.
"Juga menjadi pengurus secara lima tahun dan berturut-turut atau satu periode penuh. Yang menjadi catatan memang yang bisa ya pengurus sekarang ini ya, yang sedang aktif," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi bukan merupakan kader atau pengurus Golkar dan dia juga pernah menjadi kader PDI Perjuangan.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur, Jusuf Hamka: Golkar Direbut yang Powerful