Ray Rangkuti Minta Anwar Usman Mundur, MK Bukan Mahkamah Keluarga
Putusan MK langgengkan praktik nepotisme, coreng reformasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia), Jeirry Sumampow mengatakan sangat kecewa dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai uji materi batasan usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mengabulkan sebagian permohonan pemohon.
"Ini bukan ranah konstitusional, putusan Mahkamah Konstitusi itu untuk siapa? Apakah benar untuk memuluskan jalan putra sulung Presiden Joko Widodo 'Jokowi' yaitu Gibran Rakabuming dan melanggengkan praktik politik dinasti?" ujar Jeirry Sumampow dilansir dalam diskusi Tepi Indonesia: Menyikapi Putusan MK tentang usia Calon Presiden dan Wakil Presiden dengan topik " Putusan MK, Untuk Siapa?", Selasa (17/10/2023).
1. Ray Rangkuti sebut MK bukan Mahkamah Konstitusi melainkan Mahkamah Keluarga
Direktur Lima Indonesia, Ray Rangkuti meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bahwa dunia politik Indonesia sedang tak baik-baik saja. Praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) akan mengancam keberlangsungan Pemilu tahun 2024, terlebih Mahkamah Konstitusi yang seharusnya independen malah memutuskan ranah politik yang tak ada kaitannya dengan konstitusional.
"Seperti yang bisa dilihat dari background Zoom saya, MK bukan lagi Mahkamah Konstitusi melainkan Mahkamah Keluarga. Lembaga yang lahir dari rahim reformasi ini tak lagi independen, polanya hampir sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," jelas Ray.
"Kemarin itu putusan MK atau putusan pimpinan MK? Jangan lupa Pimpinan Mahkamah Konstitusi kita yakni Anwar Usman adalah kakak ipar Presiden Jokowi. Saya dengan tegas meminta Anwar Usman mundur karena telah mencoret nama MK sebegitu parahnya," tegas Ray Rangkuti.
Baca Juga: PDIP Nilai Putusan MK Belum Efektif Bila UU Pemilu Tak Direvisi
Baca Juga: Isu Gibran Cawapres Prabowo, PDIP Yakin Kadernya Gak Akan Tolah-Toleh