TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Disebut Terganggu Proyek IKN, Jokowi: Ekonomi Meningkat

Jokowi sebut ekonomi di kota sekitar IKN meningkat

Potret Presiden Jokowi berkantor di Istana Presiden IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Intinya Sih...

  • Jokowi mengakui proses pembangunan IKN membuat ketidaknyamanan, namun pertumbuhan ekonomi di kota sekitarnya meningkat.
  • Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur naik di atas 7 persen, menunjukkan dampak positif dari pembangunan IKN.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara tentang adanya keluhan dari warga di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) yang merasa terganggu dengan pembangunan proyek.

Jokowi mengakui, proses pembangunan memang membuat tidak nyaman. Sebab, semuanya masih dalam proses pengerjaan.

"Ya, ini masih dalam proses pekerjaan," ujar Jokowi di IKN, Senin (29/7/2024).

Baca Juga: Malam Pertama di Istana Presiden IKN,  Jokowi Tak Nyenyak Tidur

1. Jokowi sebut ekonomi di sekitar IKN meningkat

Potret Presiden Jokowi berkantor di Istana Presiden IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, justru dengan adanya IKN, membuat pertumbuhan ekonomi di kota sekitarnya meningkat.

"Ya, coba dicek di BI (Bank Indonesia), di Kalimantan Timur growth pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya, pembangunan ini sudah berdampak pada wilayah sekitar IKN," kata dia.

"Terakhir, setahu saya sudah di atas 7 lebih dikit. Tinggi sekali," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Mulai Rapat Terbatas di Istana Presiden IKN Hari Ini

2. Instalasi air minum ada kebocoran

Potret Presiden Jokowi berkantor di Istana Presiden IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga buka suara tentang adanya kebocoran instalasi air minum di IKN. Menurutnya, kejadian teknis bisa saja terjadi ketika ada kerusakan.

"Ya, teknis lapangan seperti itu, pasti banyak kejadian lah bukan hanya satu itu, banyak. Karena ini pekerjaan besar menyangkut rentang waktu yang bisa 10 tahun 15 tahun 20 tahun, ini bukan hanya pekerjaan setahun dua tahun," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti Krisis Pangan, Ekonom Singgung Skandal Impor Beras

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya