TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wapres Ma'ruf Minta Mendagri Evaluasi Dana Otsus di Papua-Papua Barat

Evaluasi itu perlu untuk melihat dana tepat sasaran, tidak

Wapres Ma'ruf Amin pimpin rapat pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat (dok. Sekretariat Wakil Presiden)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin hari ini, Kamis (28/7/2022), melakukan rapat koordinasi pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat di Istana Wapres, Jakarta. Rapat tersebut membahas mengenai kondisi keamanan, implementasi Undang-undang Daerah Otonomi Baru (UU DOB), dan dana otonomi khusus Papua.

Ma'ruf Amin meminta kementerian dan lembaga dan instansi terkait untuk menyusun langkah komperhensi, untuk melindungi masyarakat Papua dan Papua. Terlebih, dalam implementasi UU DOB yang baru disahkan pada 30 Juni 2022.

"Saya minta semua peserta [rapat] untuk terus berkoordinasi untuk merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah komprehensif untuk menciptakan keamanan yang kondusif di Papua dan juga mempercepat proses persiapan dan implementasi dari 3 DOB di Papua,” ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Mahfud MD: Musuh Indonesia KKB, Bukan Papua

Baca Juga: Mahfud MD: Tak Ada Operasi Militer saat Pemerintah Bangun Papua

1. Wapres dorong untuk meningkatkan kesejahteraan warga Papua

Wapres Ma'ruf Amin pimpin rapat pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat (dok. Sekretariat Wakil Presiden)

Dalam rapat tersebut, Wapres meminta semua pihak untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga Papua. Termasuk pendanaan yang tepat sasaran.

"Termasuk dana-dana supaya efektif untuk mewujudkan pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat,” kata dia.

Baca Juga: Jokowi Terima MRP, Bahas soal UU Otsus hingga Pemekaran Daerah Papua

2. Ma'ruf Amin minta dana otsus dievaluasi

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin (Dok.Setwapres)

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin meminta kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian untuk mengevaluasi dana otonomi khusus Papua. Evaluasi itu dilakukan apakah dana tersebut tepat sasaran atau tidak.

“Perlu dievaluasi Pak Mendagri, supaya tidak hilang, [jangan sampai] tidak berbekas di masyarakat. Jangan sampai itu terjadi,” ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya