TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seloroh PKS jika RK Maju di Pilkada DKI: The Jak Dipimpin Bobotoh

Ridwan Kamil merupakan pendukung Persib Bandung

Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis (IDN Times/Jihan A'liifah)

Intinya Sih...

  • Anies Baswedan masih memiliki elektabilitas tinggi menurut survei, diikuti oleh Ahok dan Ridwan Kamil.
  • PKS mendapat tawaran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menjadi cawagubnya Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.
  • Ridwan Kamil masih dalam perhitungan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta meski Golkar menginginkannya maju sebagai petahana di Pilkada Jabar.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan elektabilitas Anies Baswedan masih tertinggi di sejumlah lembaga survei. Posisi Anies dikuntit eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Sohibul berseloroh, bagaimana reaksi The Jak Mania jika dipimpin Ridwan Kamil yang merupakan pendukung Persib Bandung bernama Bobotoh.

"Kebayang kalau Ridwan Kamil ke Jakarta, Jak Mania kaya apa reaksinya, masa dipimpin oleh Viking, oleh Bobotoh, itu bisa jadi isu gorengan yang luar biasa," ujar Sohibul sambil tertawa dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis di Studio IDN Times, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga: Soal PKS dan PDIP Berkoalisi di Pilkada DKI, Sohibul Iman: Why Not?

1. Ada tawaran ke PKS jadi cawagub pendamping RK di Pilkada DKI Jakarta

Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis (IDN Times/Jihan A'liifah)

Dalam kesempatan itu, Sohibul menyebut, PKS pernah mendapat tawaran menjadi calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Mulanya, Sohibul menjelaskan mengenai tawaran non-formal kepada PKS dari Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk berkoalisi di Pilkada DKI Jakarta dan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tingkat nasional. Tawaran secara tidak resmi itu disampaikan Dasco kepada Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.

"Tawaran yang resmi itu belum ada, tapi bahwa tawaran yang tidak resmi itu ada, Pak Syaikhu ditelepon oleh Pak Dasco, 'Pak presiden ayo kita sama-sama di DKI berkoalisi, tapi di situ dibicarakan sekalian kita bicara nasional', (Presiden PKS menjawab) 'ya kita duduk dong jangan bicara lewat telepon' dan Pak Dasco menjanjikan ya oke kapan ketemu, nah tapi ternyata pertemuan itu tidak terjadi sampai sekarang, apakah ada tawaran, tawaran tidak resmi ada," kata dia.

Baca Juga: Sohibul: Ada Tawaran ke PKS Jadi Cawagub Pendamping RK di Pilkada DKI

2. Muncul bumbu politik

Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis (IDN Times/Jihan A'liifah)

Sohibul mengatakan, isu tawaran bergabung ke KIM itu kemudian muncul bumbu-bumbu politik lainnya, seperti PKS ditawari menjadi cawagubnya Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.

"Kedua, PKS mau dikasih dua menteri, yang ketiga PKS mau dikasih duit, yang dua itu jelas tidak ada, dapat dua menteri sama dapat duit, tawaran itu tidak ada, adapun bersama-sama di DKI PKS jadi cawagubnya Ridwan Kamil, ada tapi tidak resmi," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Peluang Menang di Jabar, Kenapa Belum Diumumkan Golkar?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya