Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berulang tahun hari ini (21/6/2024). Jokowi kini berusia 63 tahun.
Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961 dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjatmi. Jokowi memiliki tiga saudara kandung.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuntaskan pendidikan tingginya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Menghadap Jokowi, Bos BI Janji Perkuat Rupiah Pakai Cara Ini
1. Jokowi pernah bekerja di Aceh
Presiden Jokowi meninjau posyandu di Cipete, Jakarta Selatan (IDN Times/Ilman Nafi'an) Jokowi bekerja di perusahaan BUMN di Provinsi Aceh. Tak berlangsung lama dia kembali ke Solo dan membantu pekerjaan di pabrik pamannya di bidang mebel. Setelahnya, Jokowi memutuskan untuk memulai usaha mebel sendiri.
Kesuksesannya di bidang mebel mengantarkan Jokowi terlibat dengan organisasi pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo).
Baca Juga: Gerindra-Golkar Jawab Isu Koalisi 4+1, Anggap Jokowi Bagian KIM
2. Jokowi memulai karier politik sebagai Wali Kota Solo
Presiden Jokowi (IDN Times/Ilman Nafi'an) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jokowi berasal dari keluarga sederhana. Rumahnya pernah digusur tiga kali ketika dia masih kecil. Namun, ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus, dia menekuni profesi sebagai pengusaha mebel.
Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Solo pada 2005. Pada Pilkada Kota Solo 2005 kala itu, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota. Ia berhasil memenangi pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62 persen.
Setelah terpilih, Jokowi melakukan penataan di Kota Solo. Meski harus menghadapi berbagai penolakan masyarakat yang ditertibkan, Solo di bawah kepemimpinannya mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.
Kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, salah satu yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.
Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada 2010 ia terpilih lagi sebagai Wali Kota Solo dengan suara melebihi 90 persen.