TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rano Karno Sebut Jakarta Tak Perlu Program Baru, Harus Berkelanjutan

Pramono tegaskan program kepala daerah harus keberlanjutan

Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya Sih...

  • Rano Karno menegaskan Jakarta harus fokus pada keberlanjutan program yang sudah ada, terutama dalam mengatasi kemacetan dan banjir.
  • Program prioritas adalah mengatasi kemacetan, banjir, dan penataan ulang infrastruktur di beberapa area seperti Harmoni.

Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan, Jakarta tidak memerlukan program-program baru, tetapi harus berfokus pada keberlanjutan.

Menurutnya, program-program yang sudah dibuat oleh Gubernur Jakarta terdahulu perlu diteruskan, terutama dalam menghadapi tantangan besar, seperti kemacetan dan banjir.

Rano menekankan pentingnya kesinambungan dengan pemerintah pusat dalam pembangunan Jakarta, terlebih setelah Ibu Kota pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Sekarang dengan Ibu Kota pindah, itulah kenapa Pramono Anung menjadi calon gubernur dan saya sebagai wakil gubernur. Jakarta harus punya pondasi baru, tapi bukan kota baru, melainkan perencanaan baru," ujar Rano di Jakarta, Minggu (8/9/2024).

Baca Juga: Pramono-Rano Kumpulkan Tim Ahli, Bahas Visi Misi Maju Pilkada DKI

1. Pramono-Rano prioritaskan atasi macet dan banjir di Jakarta

Bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu).

Rano menyebutkan, prioritas utama program yang akan digarap adalah mengatasi kemacetan dan banjir.

"Kita tidak bisa mengerjakan semuanya sekaligus. Prioritas utamanya adalah mengatasi kemacetan dan banjir, serta menjadikan BMKG sebagai panduan," kata Rano.

Terkait pembangunan infrastruktur, Rano menyebut ada beberapa area di Jakarta yang perlu penataan ulang, seperti di kawasan Harmoni.

"Kalau Anda lihat Harmoni sekarang, kita mulai bikin jalan di atas kali karena gak bisa lagi dibangun baru di bawah," ucap dia.

Rano menjelaskan, penataan tersebut dilakukan dengan prinsip efisiensi dan tidak boleh menyengsarakan masyarakat.

"Kita gak boleh menyengsarakan masyarakat, kecuali memang tidak ada pilihan lain. Kalau perlu, kita sosialisasikan dulu," ujar dia.

Baca Juga: Rano Karno: Jakarta Butuh Rumah Vertikal, tapi DP Nol Rupiah Mustahil

2. Rano tegaskan akan menjalin kerja sama dengan wilayah-wilayah aglomerasi

Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, Rano juga menyinggung mengenai Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) yang melibatkan wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek.

"Jakarta gak bisa lepas dari Jabodetabekpunjur. Selama itu masih ada, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah bersama-sama," kata Rano.

Baca Juga: Survei PSG: Pilkada DKI Jakarta Kemungkinan 2 Putaran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya