TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud Sindir Food Estate di Gunung Mas: Tanam Singkong Panen Jagung

Mahfud sebut proyek food estate di Gunung Mas gagal

Mahfud MD saat debat cawapres keempat di JCC pada Minggu (21/1/2024). (youtube.com/Liputan 6 TV POOL)

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, kembali menyindir gagalnya proyek food estate atau lumbung pangan yang dibuat Presiden Joko "Jokowi" Widodo melalui Kementerian Pertahanan. Sindiran itu disampaikan Mahfud melalui akun X-nya. Salah satu yang disindir Mahfud adalah proyek food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Indonesia hebat seperti kolam susu. Lah, menanam jutaan hektare singkong untuk food estate yang tumbuh jagung. Menanam singkong, panen jagung. Ajaib. Itu terjadi di Gunung Mas. Eh ternyata jagungnya pun ditanam dengan goodybag, sebab di tanah bergambut Gunung Mas tak mungkin tumbuh gandung," ujar Mahfud, dikutip IDN Times, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Usai Debat Keempat, Mahfud Berikan Pujian untuk Presiden Jokowi

1. Greenpeace juga pernah singgung kegagalan food estate di Gunung Mas

Puluhan aktivis Greenpeace Indonesia, LBH Palangkaraya, Save Our Borneo dan WALHI Kalteng menggelar aksi dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan “Food Estate Feeding Climate Crisis” di area proyek Food Estate di bawah Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada 10 Nopember 2022 (dok. Greenpeace Indonesia)

Greenpeace Indonesia juga sempat mengeluarkan data kegagalan food estate yang terjadi di Gunung Mas. Dalam rilisnya, Greenpeace memberi judul “Food Estate: Menanam Kehancuran Menuai Krisis Iklim”.

"Perkebunan singkong di Gunung Mas ini hanya salah satu dari sejumlah wilayah yang dikonversi menjadi area pertanian skala besar oleh pemerintah melalui program food estate. Sistem monokultur ini tak hanya gagal menghasilkan singkong yang dijanjikan, tetapi juga meminggirkan kearifan dan pengetahuan masyarakat lokal. Ada cara yang lebih baik dengan pertanian ekologis dan agroforestri tradisional, sehingga kita mempunyai solusi untuk krisis pangan sekaligus krisis iklim,” ujar Juru Kampanye Hutan Senior Greenpeace Indonesia, Syahrul Fitra, dilansir dari laman resmi Greenpeace Indonesia.

Baca Juga: Tutup Debat Keempat, Ganjar dan Mahfud Pakai Beskap Buatan Lokal

2. Greenpeace memperkirakan akan ada 3 juta hutan Indonesia hilang akibat food estate

Puluhan aktivis Greenpeace Indonesia, LBH Palangkaraya, Save Our Borneo dan WALHI Kalteng menggelar aksi dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan “Food Estate Feeding Climate Crisis” di area proyek Food Estate di bawah Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada 10 Nopember 2022 (dok. Greenpeace Indonesia)

Greenpeace juga memperkirakan, akan ada 3 juta hutan Indonesia hilang akibat food estate. Food estate juga dinilai akan menjadi ladang bagi oligarki.

Greenpeace menyampaikan, pemerintah seharusnya mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga Indonesia tanpa merusak hutan dan menyebabkan kerusakan iklim.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya