TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Sebut Izin Event di Singapura Cepat, Ungkit Konser Taylor Swift

Jokowi sebut event bisa tingkatkan ekonomi negara

Presiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya Sih...

  • Jokowi menyebut Singapura lebih cepat dalam melayani event dibanding Indonesia, seperti konser Taylor Swift yang hanya diadakan di sana.
  • Jokowi menyayangkan uang Indonesia berpindah ke luar negeri akibat banyak warga yang menonton event di negara lain.
  • Jokowi mencontohkan penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai bukti bahwa event bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut izin penyelenggaraan event di Singapura lebih cepat daripada Indonesia. Hal itu terbukti dari konser Taylor Swift yang hanya diselenggarakan di Singapura untuk wilayah ASEAN.

"Kenapa sih yang selalu menyelenggarakan adalah Singapura? Ya, karena kecepatan dalam melayani, mendatangkan artis-artis dari, dukungan pemerintah, baik kemudahan akses, keamanan dan lain-lain," ujar Jokowi dalam peresmian digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

1. Jokowi yakin sebagian besar penonton Taylor Swift di Singapura adalah warga Indonesia

Presiden Jokowi Resmikan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jokowi meyakini, sebagian besar penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah warga Indonesia. "Yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang indonesia karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat di Spotify, (penggemar) Indonesia itu 2,2 juta orang," ucap dia.

Jokowi menyayangkan banyak warga Indonesia yang berkunjung ke luar negeri. Sebab, uang di Indonesia berpindah ke negara yang dituju.

"Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nonton di Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow, aliran uang Indonesia ke sana, kita kehilangan," ujar Jokowi.

Baca Juga: Dampak Ekonomi dari Konser Taylor Swift, Apa Itu Swiftonomics?

2. Jokowi juga menyinggung penyelenggaraan konser Coldplay

Presiden Jokowi meninjau posyandu di Cipete, Jakarta Selatan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, Jokowi juga menyinggung konser Coldplay di Indonesia yang hanya bisa diselenggarakan satu hari. Padahal, Singapura bisa menyelenggarakannya berhari-hari.

Menurutnya, hal itu terjadi karena rumitnya perizinan event di Indonesia.

"Singapura dapat 4 hari, penuh, tambah lagi jadi 5 hari, tambah lagi jadi 6 hari, sekali lagi, yang nonton itu separuh itu dari Indonesia saya pastikan lebih dari separuh lebih dari Indonesia. Karena tiketnya itu di Indonesia 20 menit saja sudah habis, tapi mau tambah gak bisa? saya tanya (penyelenggara) kenapa? Karena perizinan kita ruwet," kata Jokowi.

Baca Juga: Segini Besarnya Swiftonomics di Singapura versi Kajian LPEM FEB

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya