JK Kritik Nadiem: Tak Pernah ke Daerah, Jarang Ngantor
JK juga mengkritik program Merdeka Belajar
Intinya Sih...
- JK kritik minimnya kehadiran Nadiem Makarim di daerah dan jarang berkantor.
- JK ragukan efektivitas kebijakan "Merdeka Belajar" yang digagas Nadiem.
- JK bandingkan Nadiem dengan menteri pendidikan terdahulu yang memiliki kompetensi mumpuni.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) memberikan kritik tajam terhadap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. JK menyoroti minimnya kehadiran Nadiem di daerah serta kebiasaan yang dinilai jarang berkantor.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Kelompok Terumpun Menggugat Kebijakan Angggaran Pendidikan. Acara tersebut disiarkan di kanal YouTube TVR Parlemen.
Mulanya, JK menyarankan Sekretariat Jenderal DPR untuk tidak melakukan studi banding soal pendidikan ke negara Eropa.
"Jangan ke Finlandia atau Swedia, pilih China, Korea Selatan, Jepang, atau India," ujar JK dalam pernyataannya, dikutip Minggu (8/9/2024).
JK mengatakan, inti dari pendidikan di China, Korea Selatan, Jepang dan India adalah ujian nasional. JK mengaku dirinya lebih konservatif dalam pandangan pendidikan.
"Saya bilang, kita pernah sekolah. Kapan belajar? Kalau mau ujian," ujarnya, menggambarkan pentingnya keberadaan ujian nasional.
Baca Juga: Nadiem Pamiti DPR Jelang Pensiun: Terima Kasih Dukung Merdeka Belajar