TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Komoditas Pangan, Ganjar: Bulog Tak Boleh Diliberalkan

Ganjar usul fungsi awal Bulog dikembalikan

Ganjar Pranowo hadir dalam diskusi di acara forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10/2023) malam (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengusulkan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) harus dikembalikan pada fungsi awalnya. Menurutnya, Bulog harus bisa menjaga kedaulatan pangan.

"Iya kalau kita mau bicara hari ini ketahanan pangan mesti tahan. Stoknya cukup kita berdaulat, maka Bulog mesti dikembalikan fungsinya awal sehingga urusan komoditas pangan ini adalah urusan negara tidak boleh diliberalkan," ujar Ganjar, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ziarah ke Makam Ulama Betawi di Jakarta Timur

Baca Juga: Datangi Jimmy Hantu Foundation, Ganjar: Ada Hantu Bisa Bantu Orang

1. Bulog tak boleh diliberalkan

Ganjar Pranowo hadir dalam diskusi di acara forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10/2023) malam (IDN Times/Istimewa)

Ganjar mengatakan, Bulog tak boleh diliberalkan. Menurutnya, Bulog seharusnya tak hanya mengurus beras saja, tapi juga harus mengawasi dan mengontrol urusan pangan di Indonesia.

“Tidak boleh diliberalkan, sehingga kita bisa mengontrol semuanya karena bangsa ini butuh kepastian akan pangan nasional,” beber dia.

2. Semua negara sedang menjaga pasokan pangannya masing-masing

Ganjar Pranowo hadir dalam diskusi di acara forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (JARI) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/10/2023) malam (IDN Times/Istimewa)

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, dunia saat ini sedang mengalami krisis. Oleh karena itu, semua negara sedang menjaga pasokan pangannya masing-masing.

"Kita melihat dunia sedang menjaga pangannya masing-masing,” ucap dia.

Baca Juga: Harga Beras Naik, Jokowi Perintahkan Bulog Intervensi dengan SPHP

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya