Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak Dinilai Hanya Adu Domba
Isu tersebut diduga untuk ganggu transisi pemerintahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, menilai isu hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto hanya untuk mengadu domba.
Menurut Usep, terlalu cepat apabila ada isu keretakan hubungan Jokowi-Prabowo dimunculkan.
“Terlalu cepat sih kalau bertengkar atau retak, tapi potensi-potensi untuk retak dalam politik biasa terjadi, tapi bisa jadi juga ada adu domba,” ujar Usep, dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
Usep menduga, isu keretakan hubungan Jokowi-Prabowo diduga untuk mengganggu transisi pemerintahan.
"Artinya kalau dalam konteks transisi saat ini pasti dijaga betul oleh keduanya, transisi ini kan punya kepentingan bersama dalam konteks pemerintahan,” kata dia.
1. Jokowi dan Prabowo disebut bisa berkomunikasi dengan baik
Usep mengatakan, Jokowi dan Prabowo bisa berkomunikasi dengan baik. Menurutnya, Prabowo juga bisa menurunkan egonya karena masih menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya kira retak gak lah, kedua orang ini kan kalau secara pribadi dua-duanya negarawan, beberapa hal juga kan ketemu, beberapa hal juga ada yang mengalah," kata Usep.
" Pak Prabowo misalnya masuk ke kabinet Jokowi itu juga antara lain sebenarnya menyampingkan ego masing-masing dan itu sudah teruji begitu," sambungnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Istana Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak