TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haji 2024: Diklaim Sukses Kemenag, Dianggap Kusut DPR

Kemenag klaim haji sukses dengan skema 4-3-5

Susasana di Arafah jelang Wukuf, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Intinya Sih...

  • Kemenag klaim haji sukses dengan skema 4-3-5
  • Formula 4-3-5: empat perdana di Haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024.
  • Masih ada kritik terkait pelaksanaan haji, termasuk masalah matinya AC, tenda yang melebihi kapasitas, penempatan jemaah yang tidak sesuai maktab, dan minimnya fasilitas ramah lansia dan disabilitas.

Jakarta, IDN Times - Penyelenggaraan haji 2024 telah selesai. Kementerian Agama (Kemenag) mengklaim proses penyelenggaraannya berjalan sukses. Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, membeberkan skema kesuksesan penyelenggaraan haji 2024. Yaqut menyebutnya formula 4-3-5.

“Empat perdana di Haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024,” ujar Yaqut dalam konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2024).

Yaqut menjelaskan, empat perdana di haji 2024 mengenai hal baru yang dilakukan. Pertama, layanan fast track di tiga embarkasi, yakni di Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Juanda Surabaya. Sebelumnya, fast track hanya dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta.
 
"Mulai tahun ini, lebih dari 50 persen jemaah sudah merasakan layanan ini. Ini adalah bukti bagaimana baiknya hubungan baik Negara Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi. Dengan Diplomasi baik yang terus kita jalankan,” kata dia.

Kedua, yang dianggap pertama kali adalah layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Ketiga, Indonesia mendapat kuota tambahan 20 ribu.

“Keempat, skema murur yang saya sampaikan tadi diawal juga, adalah skema pergerakan Jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah, Jemaah hanya melintas tanpa turun lalu menuju langsung ke Mina. Ini adalah bagian dari ikhtiar agar kepadatan Muzdalifah yang tejadi pada tahun lalu tidak terulang. Jemaah yang mengikuti skema murur ini ada sekitar 5.198.109 jemaah. Jadi meski dalam realiasasinya kami meyakini lebih dri itu, itu adalah angka yang tercatat di dokumen kami,” ucap dia.

1. Ada Pansus Angket Haji DPR ganjal suka cita Kemenag

Infografis (IDN Times/Adit)

Di tengah suka cita keberhasilan itu, anggota dewan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji. Pembentukan Pansus Haji buntut dari sejumlah kritik atas penyelenggaraan haji 2024 yang disampaikan Tim Pengawas (Timwas) Haji ke Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua Timwas Haji Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan ada sejumlah masalah yang ditemukannya.

"Ada banyak laporan yang masuk, pertama matinya AC di mana-mana," ujar Cak Imin dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/6/2024).

Cak Imin juga menyoroti tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang melebih kapasitas. Sehingga, para jemaah saling berdesakan. "Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," kata dia.

Selain itu, kata Cak Imin, Timwas Haji DPR RI juga menemukan penempatan jemaah yang tidak sesuai maktab. Menurut Cak Imin, karena tempat di tenda sempit, ada sejumlah jemaah yang memilih tidur di lorong. Cak Imin menyampaikan hal itu saat sidak ke sejumlah tenda di Mina.

"Kita menemukan fakta bahwa jumlah jemaah dengan kapasitas tenda tidak sesuai. Satu orang hanya mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," ucap dia.

Kemudian, Cak Imin juga menemukan fasilitas kamar mandi ramah lansia dan disabilitas masih minim. Menurutnya, tagar haji ramah lansia jangan hanya sebagai tagline.

"Memang ada kamar mandi untuk difabel, tapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan rasio jemaah lansia dan difabel. (Tagline) Haji Ramah Lansia jangan hanya kampanye, tapi harus betul-betul diterapkan. Rasio kamar mandi harus dihitung berdasarkan jumlah lansia dan difabel yang harus difasilitasi, dan yang paling penting, keran-keran wudu tersendiri harus disediakan," ucap dia.

Setelah itu, DPR RI membentuk Pansus Hak Angket Haji 2024. Persetujuan pembentukan Pansus Hak Angket Haji 2024 diambil dalam Rapat Paripurna ke-21 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023/2024 DPR, di Gedung Nusantara II, Selasa (9/7/2024).

Rapat paripurna ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia meminta anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina memaparkan alasan pengusulan Pansus Angket Haji.

Selly menjelaskan hal mendasar yang menjadi pertimbangan penggunaan hak angket haji 2024, karena adanya sejumlah temuan yang dilakukan DPR RI dalam pelaksanaan haji. 

Baca Juga: Ketum PBNU Curiga Pansus Haji untuk Incar Adiknya, Menag Yaqut 

2. Rapat perdana Pansus Haji ditunda gegara pimpinan DPR tak hadir

Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jamrah Aqabah. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Sementara itu, rapat perdana Pansus Hak Angket Haji DPR RI ditunda pada Rabu (17/7/2024).

"Memang sedianya hari ini jam 13.00 tepat akan ada rapat pansus perdana untuk memilih pimpinan pansus," ujar anggota Komisi VIII DPR RI, Wisnu Wijaya dalam keterangannya.

Wisnu mengaku, tiba-tiba mendapat kabar bahwa rapat tersebut ditunda. Ia menuturkan, penundaan rapat itu karena pimpinan DPR tak bisa hadir.

"Sehingga khusnuzon kami karena mungkin pimpinan DPR hari ini belum bisa hadir, kami akan stand by d isini untuk kemudian mempersiapkan apa saja hal yang nanti akan dibahas dan dilaksanakan di acara pansus tersebut," tuturnya.

"Di mana rapat ini, karena perdana harus dihadiri oleh pimpinan DPR RI," kata dia.

3. Pansus Haji DPR duga ada pengalihan kuota tambahan haji tak sesuai kesepakatan

Pemandangan pagi di puncak Jabal Nur, Makkah, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Anggota Pansus Haji DPR, Luluk Nur Hamidah, menduga ada dugaan pengalihan kuota tambahan haji tak sesuai aturan. Pansus menemukan dugaan tambahan 20 ribu kuota haji, 10 ribunya dialihkan Ongkos Naik Haji Plus (ONH Plus).

"Itu akan kita selidiki apakah pengalihan ini ternyata diikutin dengan tindakan renta yang itu kemudian memberikan keuntungan," kata Luluk di Jakarta, Minggu (21/7/2024).

4. Cak Imin sempat sentil Kemenag

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (IDN Times/Amir Faisol)

Cak Imin juga sempat menyentil Kementerian Agama yang terkesan antikritik terkait karut-marut pelaksanaan haji 2024. Cak Imin lantas menyinggung jawaban Kemenag terkait kepadatan di Mina. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief sempat menjawab bahwa kepadatan yang terjadi di Mina sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Menurut Cak Imin selama ini tidak pernah ada terobosan yang bersifat resolutif yang dilakukan oleh Kementerian Agama untuk mengatasi berbagai persoalan haji. 

"Malah kemarin dikritik marah Kemenag, dikritik soal Mina yang orang tidur laki perempuan bertumpuk dalam kondisi pakaian ihram, krik krik jawabannya 'ya sejak jaman nabi ya memang begitu' jawaban kemenag begitu," kata Cak Imin saat memberikan sambutan dalam Mukernas PKB, di JCC, Jakarta, Selasa(23/7/2024).

Selain itu, Cak Imin turut menyoroti persoalan lain yang terjadi dalam pelaksanaan haji, misalnya lempar jumrah baru diatasi setelah satu abad lamanya. Ia pun mengatakan, perbaikan pelaksanaan haji mungkin bisa berubah ketika nanti Jazilul Fawaid menjadi Menteri Agama. 

"Dari dulu tidak ada solusi, setelah satu abad baru ada solusi, yang namanya lempar jumrah bertingkat, kenapa Arafah Mina ga dibikin bertingkat? Tentu menunggu Pak Jazil menjadi menteri agama kira-kira," kata dia.

Baca Juga: DPR Gulirkan Pansus Angket Haji, Menag Yaqut: Kita Ikuti

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya