Buruh Migran Sodorkan 3 Kriteria Calon Kepala BP2MI Era Prabowo
Aktivis buruh migran juga sodorkan tiga nama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, pada 20 Oktober 2024, Ketua Umum Persatuan Buruh Migran Indonesia, Bobby Anwar Ma’arif, mengusulkan tiga kriteria calon kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Bobby menekankan pentingnya pengalaman dan pemahaman mendalam terkait perlindungan buruh migran.
“Sebagai seorang aktivis, tentu saja saya menghendaki agar pejabat yang menduduki kepala BP2MI adalah orang yang benar-benar paham dengan seluk-beluk persoalan PMI. Karena itu adalah modal utama dalam mengurai benang kusut carut-marutnya pelindungan,” ujar Bobby dalam keterangannya, dikutip Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Buruh Migran Perempuan: Belum Ada Kebijakan dan Perlindungan Hukum Memadai
1. Sodorkan tiga nama yang dianggap bisa memimpin BP2MI
Bobby menyebutkan beberapa nama yang dianggap ideal untuk memimpin BP2MI. Di antaranya adalah Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo; dan staf di ASEAN Australian Counter Trafficking (AACT), Nurul Qoiriah.
“Yang paling ideal misalnya Wahyu Susilo atau Nurul Qoiriah, yang pertama yaitu Wahyu Susilo adalah Direktur Eksekutif Migrant Care, dan yang kedua adalah salah satu staf ASEAN Australian Counter Trafficking (AACT)," ucap dia.
"Kemudian dari unsur relawan yang mendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres kemarin, yang kami dengar ada Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, aktivis 98 yang memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli di LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) yang pada waktu itu banyak menangani kasus-kasus buruh migran,” smbungnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Mengenal Hari Buruh Migran yang Berangkat dari Konvensi 1990