TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPKH Akan Kelola Hotel di Saudi untuk Jemaah Haji dan Umrah Indonesia

Target awal bisa menampung 10 ribu jemaah Indonesia

Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Intinya Sih...

  • BPKH akan mengelola hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji dan umrah Indonesia
  • Pengelolaan hotel dilakukan pada tahun 2025, dengan target awal melayani 10 ribu jemaah Indonesia
  • BPKH Limited bekerja sama dengan perusahaan di Arab Saudi terkait kontrak pengelolaan hotel

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan mengelola hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji dan umrah Indonesia. Pengelolaan itu dilakukan oleh anak usaha BPKH bernama BPKH Limited.

Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, mengatakan pengelolaan hotel dilakukan pada tahun 2025. Perusahaannya menargetkan, pada tahap awal, hotel yang dikelola BPKH Limited bisa melayani 10 ribu jemaah Indonesia.

"Pengelolaan atas hotel saat ini menjadi prioritas utama dari BPKH Limited, bagaimana BPKH Limited ini bisa menciptakan price control. Bisa bayangkan setiap tahun kita ada kebutuhan penggunaan hotel, harga hotel kan terus naik. Kalau kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya sebagai konsumen. Dan itu sangat rentan bagi sustainabilitas keuangan haji," ujar Sidiq dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).

Baca Juga: BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji di Saudi

1. Saat ini ada 170 hotel di Makkah

Kedatangan Jemaah Haji gelombang kedua di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Sidiq mengatakan, saat ini ada 170 hotel di Makkah. Dia menjelaskan, apabila BPKH Limited bisa mengelola beberapa hotel di Saudi, diharapkan bisa mengurangi biaya akomodasi hotel untuk jemaah haji Indonesia.

"Saat ini ada 170 hotel di Makkah, kami mengharapkan tahun depan kita bisa memiliki hotel yang dikelola sendiri oleh BPKH Limited dengan kapasitas paling tidak 10 ribu jemaah haji," ucap dia.

Baca Juga: BPKH Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji 2024 Rp665 Miliar

2. Bukan membangun hotel baru

Rusmin Kasdi saat didampingi oleh petugas haji di Masjidil Haram. Dokumentasi Media Center Haji

Dalam kesempatan itu, Sidiq menegaskan, mengelola bukan berarti membangun hotel baru. Sidiq mengatakan, yang dilakukan BPKH Limited adalah bekerja sama dengan perusahaan di Arab Saudi terkait kontrak pengelolaan hotel.

"Dalam kajian analisa kita, kita memiliki enam model bisnis di akomodasi perhotelan dan dari enam model bisnis tersebut bervariasi tingkat risiko dan returnnya, tetapi kita akan lebih memfokuskan yang pertama," kata dia,

"Bangunan itu kita kelola sendiri dengan operator, manajemen hotel kita kelola sendiri sehingga bisa menciptakan hotel yang berkuasa untuk warga Indonesia dan secara benefitnya juga cukup bagus, ditambah lagi nilai investasinya masih acceptable, masih memungkinkan," sambungnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya