TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertemu Rektor se-Malang, Ganjar Ungkap Gagasan Pendidikan Inklusif

Ganjar harap semua warga negara bisa merasakan pendidikan

Ganjar Pranowo bertemu dengan rektor se-Malang Raya di Universiras Negeri Malang, Jawa Timur, pada Senin (16/10/2023) (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, bertemu rektor se-Malang Raya di Universiras Negeri Malang, Jawa Timur, Senin (16/10/2023). Dalam pertemuan itu, Ganjar ikut berdiskusi terkait pendidikan inklusif pada era digital.

“Inklusivitas tadi tidak cukup sampai untuk berkebutuhan khusus, tapi juga ada nilai-nilai kemanusiaan. Inklusif itu kalau berbeda agama, golongan, dan lain sebagainya, berikan ruang untuk mereka saling memahami, bukan untuk mencaci,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Soal Cawapres Ganjar, Mega: Bukan untuk Kepentingan Keluarga!

Baca Juga: Bekas Markas Pemenangan Jokowi Jadi Media Center TPN Ganjar Pranowo

1. Kesadaran pendidikan yang inklusif harus didorong hingga perguruan tinggi

Ganjar Pranowo bertemu dengan rektor se-Malang Raya di Universiras Negeri Malang, Jawa Timur, pada Senin (16/10/2023) (IDN Times/Istimewa)

Ganjar mengatakan, kesadaran pendidikan yang inklusif harus didorong hingga perguruan tinggi. Dia berharap, semua warga negara harus bisa merasakan pendidikan, termasuk masyarakat tidak mampu.

"Sepuluh tahun ke depan kita harus melakukan satu akselerasi, misalnya di dunia pendidikan. Bagi warga miskin sekolahnya ditanggung negara, maka saya sampaikan satu keluarga miskin satu sarjana," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

2. Pendidikan jadi investasi untuk menuju Indonesia emas

Ganjar Pranowo bertemu dengan rektor se-Malang Raya di Universiras Negeri Malang, Jawa Timur, pada Senin (16/10/2023) (IDN Times/Istimewa)

Ganjar berujar, pendidikan merupakan investasi untuk menuju Indonesia emas 2045. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah melalui pendidikan.

"Pendidikan tidak hanya mencetak tukang, tapi juga harus karakter. Maka, pendidikan dan kebudayaan harus jadi satu. Di dalam pendidikan orang diikuti kebudayaan," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya