TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tren Minuman Kekinian, DPR Singgung Pengawasan Gula dalam Kemasan

Penyakit akibat konsumsi gula berlebih bisa bebani APBN

ilustrasi kulkas di supermarket (unsplash.com/victor_riaa)

Jakarta, IDN Times — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo merespons isu kadar gula berlebih dalam minuman kemasan kekinian yang menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya diduga ada kandungan gula berlebih dalam minuman kemasan.

Handoyo menilai idealnya ada kontrol serta pengawasan ketat terhadap makanan dan minuman siap saji yang mengandung gula.

Baca Juga: Disomasi Es Teh Indonesia Gegara Kritik Kemanisan, Pelanggan Minta Maaf

Baca Juga: Heboh Minuman Manis Kekinian, Kemenkes Wanti-Wanti Hal Ini

1. Komisi IX minta orangtua ingatkan anak-anak

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Handoyo meminta para orang tua untuk mengingatkan anak0anaknya terkait bahaya gula dalam minuman kemasan. Dia menyebut Indonesia saat ini sudah menjadi negara nomor lima dengan penderita diabetes terbanyak sehingga perlu diingatkan.

“Ingat loh, Indonesia saat ini juara dunia nomor lima jumlah penderita diabetes. Kondisi ini harus dijadikan warning untuk menyelamatkan anak bangsa ini dari berbagai penyakit yang muncul  akibat kebanyakan mengkonsumsi gula serta makanan dengan kadar gula tinggi,” kata Handoyo di Kompleks Parlemen, Selasa (27/9/2022).

2. Handoyo singgung banyak penyakit membebani keuangan negara

ilustrasi pasien rawat inap di rumah sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Handoyo menilai penyakit yang bisa dicegah melalui pola hidup sehat semestinya bisa dimaksimalkan oleh masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi minuman kemasan tinggi gula.

Pasalnya, berbagai macam penyakit yang ditimbulkan akibat konsumsi gula berlebihan seperti gangguan jantung, gagal ginjal, struk, dan penyakit lainnya akan mengeruk dan membebani APBN melalui jaring pengaman sosial BPJS Kesehatan.

“Ya, ironislah, penyakit-penyakit yang timbul akibat kebanyakan mengkonsumsi gula maupun pola makan yang tidak sehat pada gilirannya membebani keuangan negara. Kenyataannya, setiap tahunnya, triliunnan uang rakyat habis digunakan untuk cuci darah, jantung struk maupun penyakit lainnya yang sebenarnya bukan penyakit menular. Kondisi seperti ini sangat membebani,” katanya.

Baca Juga: Viral Minuman Manis Kekinian, Profesor IDI Ungkap Bahaya Gula Berlebih

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya