TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Tokoh dan Figur Publik yang Gabung PSI Sebulan Terakhir

PSI diyakini bisa hapus antitoleransi

Ketua Umum PSI, Giring Ganesha (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times — Sejumlah tokoh dan figur publik bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selama sebulan terakhir. Diketahui ada tiga orang bergabung dengan PSI dalam waktu berdekatan.

Tiga kader baru PSI yakni Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida yang ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pakar PSI, kemudian eks atlet MMA Rudy ‘The Golden Boy’ Agustian sebagai caleg, dan finalis Miss Indonesia 2006 Marsha Siagian menjadi caleg DPRD DKI Jakarta.

Baca Juga: Finalis Miss Indonesia, Marsha Siagian Jadi Caleg PSI untuk DPRD DKI 

1. Totok ingin bangun kesadaran milenial bareng PSI

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida bergabung dengan PSI. (Dok/PSI)

Totok mengaku yakin PSI bisa sejalan dengannya karena berjuang untuk toleransi di Indonesia. Dia juga ingin membangun kesadaran milenial agar melek politik dan tak hanya menjadi ‘penonton’ dalam kegiatan pemilu.

“Di PSI, saya akan berkolaborasi untuk juga membangun perekonomian bangsa, termasuk bersama para  milenial. Kita tidak bisa berdiam diri dan main aman, harus terlibat,” kata Totok.

2. Marsha Siagian ingin jadi anggota DPRD DKI

Finalis Miss Indonesia 2006 Marsha Siagian masuk PSI. (Dok/PSI)

Finalis Miss Indonesia 2006, Marsha Siagian mengatakan, menjadi caleg dari PSI karena menginginkan perubahan di Jakarta. Menurutnya, perlu ada transparansi anggaran di DKI Jakarta agar tepat sasaran.

“Jadi, harus sesuai rencana penganggaran dan ada tolok ukur keberhasilan, seperti perubahan positif di masyarakat,” ucapnya.

Dia juga ingin memperjuangkan hak-hak warga untuk memiliki kewarganegaraan ganda. Pasalnya, banyak anak yang lahir dari pernikahan antar negata sehingga harus memilih salah satu kewarganegaraan.

“Padahal anak-anak itu sangat bersedia memajukan Indonesia. Di tubuh mereka juga mengalir darah Indonesia, mereka mencintai Indonesia. Tanpa kewarganegaraan ganda, akan sulit buat mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Kalah di Pemilu 2019, PSI Masih Targetkan Pemilih Muda di 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya