TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Pentingnya Milenial dan Gen Z di Pemilu?

Yuk ajukan pertanyaanmu di #GenZMemilih!

ilustrasi gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report 2022)

Jakarta, IDN Times - Tidak sedikit generasi muda yang bertanya-tanya mengapa di tahun politik ini, sering kali Gen Z menjadi objek kampanye? Padahal, kan baru pada 2024 nanti Gen Z menggunakan hak pilihnya.

IDN Times menampung sejumlah pertanyaan Generasi Z (Gen Z) dan milenial yang disampaikan langsung kepada redaksi melalui microsite #GenZMemilih seputar politik dan Pemilu 2024. Seberapa penting sebeneranya peran gen Z dalam pemilu mendatang? Simak jawabannya ya!

Baca Juga: Dear Gen Z, Ini Tugas Partai Politik Sesuai Undang-Undang

1. Pemilih pada Pemilu 2024 didominasi Gen Z

IDN Times/istimewa

Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustyati mengatakan, Gen Z atau pemilih muda pada Pemilu 2024 diperkirakan mencapai 60 persen dari total pemilik hak suara.

Maka itu, tak heran Gen Z sering disebut sebagai penentu masa depan. Hal ini dikarenakan generasi muda yang akan menentukan calon pemimpin Indonesia lima tahun ke depan, melalui pemilu.

“Sehingga suara anak muda akan sangat menentukan siapa yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin terpilih,” kata Khoirunnisa kepada IDN Times, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga: Menjawab Pertanyaan Gen Z: Mengapa Harus Memilih pada Pemilu 2024?

2. Survei IDN Times: Sebanyak 71 persen Gen Z siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024

Ketua KPU, Hasyim Asy'ari dalam acara peluncuran microsite #GenZMemilih dan Talkshow "Milenial dan Gen Z Kunci Kemenangan di Pemilu 2024". (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menemukan sebanyak 71 persen Gen Z siap menggunakan hak pilihnya di 2024.

Riset ini dirilis secara rutin berbarengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.

Survei ini digelar pada 27 Januari hingga 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.

Di antara populasi sampel riset ini menunjukkan, sebanyak 41 persen menyatakan siap, 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli. Sebanyak 82,83 persen pemilih pada Pemilu 2019 siap memilih kembali pada Pemilu 2024--menunjukkan partisipasi aktif.

Mereka yang mengatakan tidak tertarik pada pemilu, bisa merasakan urgensi untuk pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memberikan suara mereka.

Gen Z juga telah menunjukkan partisipasi aktif dalam politik dengan berdemonstrasi mahasiswa. Ini menjadi optimistis karena ketika Gen Z menganggap pemilu hal penting, mereka akan melakukan kewajiban sipil mereka dengan membantu menjaga demokrasi yang sehat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya