TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beri Perlindungan Pekerja, Pemprov Jatim Raih Paritrana Award 2024

Raih penghargaan kategori Terbaik Inovasi Se-Jawa-Bali

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menerima penghargaan Paritrana Award 2024 yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (12/9). (dok. Humas Pemprov Jatim)

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil meraih penghargaan Paritrana Award 2024 sebagai Provinsi Terbaik Inovasi Zona Jawa Bali. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin kepada Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (12/9).

Pemprov Jatim dinilai berhasil melakukan inovasi dalam meningkatkan cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja di Jatim. 

Pj Gubernur Adhy mengatakan, penghargaan ini menjadi bukti komitmen pemprov untuk terus memaksimalkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan hingga terwujud universal coverage untuk para pekerja di Jatim.

"Alhamdulillah Jatim mendapat penghargaan Paritrana Award 2024. Ini menjadi bukti komitmen yang sudah kami tunjukkan untuk bisa memberikan perlindungan yang maksimal pada tenaga kerja di Jatim," kata Adhy.

"Tentunya dengan penghargaan ini, kita menjadi lebih termotivasi lagi bahwa negara harus memberikan perlindungan secara penuh untuk menuju universal coverage di bidang ketenagakerjaan. Ini juga bagian penting dalam rangka upaya kita menahan laju atau mengurangi kemiskinan ekstrem di Jatim," imbuhnya.

1. Optimalisasi penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menerima penghargaan Paritrana Award 2024 di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (12/9). (dok. Humas Pemprov Jatim)

Adhy mengatakan, salah satu upaya dalam mewujudkan universal coverage adalah melalui optimalisasi penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dalam rangka perlindungan sosial kepada petani tembakau dan pekerja rentan lainnya melalui program BPJS Ketenagakerjaan.

"Optimalisasi DBHCHT ini menjadi bagian dalam upaya kita dalam meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Jatim kepada para petani tembakau dan pekerja rentan, sehingga target universal coverage diharapakan bisa segera terwujud," kata Adhy.

Kebijakan optimalisasi DBHCHT ini tidak dapat dilakukan oleh provinsi lain di zona Jawa-Bali. Hasilnya, sebanyak 21 kabupaten/kota di Jatim merealisasikan DBHCHT untuk iuran jaminan sosial ketenagakerjaan dengan total tenaga kerja sebesar 211.353 orang. 

"Program DBHCHT ini kami harap manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas terutama pekerja. Tentunya dengan optimalisasi DBHCHT ini sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan semakin turun," katanya.

Baca Juga: PON 2024, Atraksi Ciamik Gladies Lahirkan Emas untuk Jatim

2. Pemprov Jatim terus berupaya mempercepat universal coverage 100 persen secara bertahap

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menerima penghargaan Paritrana Award 2024 yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (12/9). (dok. Humas Pemprov Jatim)

Tidak hanya itu, Adhy juga terus mendorong bupati dan wali kota di Jatim untuk meningkatkan jaminan sosial ketenagakerjaan di daerahnya. Apabila ada daerah yang sumber pendanaannya terbatas, bisa dilakukan dengan alternatif pendanaan yang lain.

"Kemudian kita juga mengajak bupati/wali kota untuk bisa memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerjaannya baik di internal pemerintahan maupun juga di luar pemerintahan. Yang terbaru salah satunya adalah kita memberikan perlindungan kepada para relawan seperti Tagana," katanya.

Lebih lanjut, Pemprov Jatim terus melakukan upaya untuk mempercepat universal coverage 100 persen di Jatim secara bertahap, dengan target coverage 2024 sebesar 35 persen, tumbuh 6 persen dari tahun 2023. Salah satunya melalui pengalokasian anggaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 500 ribu petani tembakau dan pekerja rentan lainnya melalui DBHCHT.

Kemudian mewajibkan seluruh pekerja Aparatur Pemerintahan Desa dan pekerja di Lembaga Kemasyarakatan Desa (RT/RW, Linmas, Karang Taruna, PKK, Kader Posyandu, dll) menjadi peserta dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD/APBDes/sumber dana lainnya yang sah, serta mewajibkan seluruh petugas pemilukada untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2024.

Adapun di tahun 2025, target coverage sebesar 40 persen, tumbuh 5 persen dari tahun 2024, yakni melalui pengalokasian anggaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 1 juta petani tembakau dan pekerja rentan lainnya lelalui DBHCHT.

Kemudian penerbitan regulasi berupa Perda tentang penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan di Provinsi Jatim, serta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menjadi salah satu fokus dalam penanggulangan kemiskinan yang termuat dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2025.

"Dengan terwujudnya universal coverage, jaminan sosial ketenagakerjaan kami berharap mampu memberikan perlindungan dan manfaat optimal bagi pekerja di Jatim," ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya