TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri PPPA Apresiasi Pembentukan Direktorat PPA dan PPO di Polri

Ada catatan petugas harus punya empati dan kepekaan

Menteri Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengunjungi korban TPPO di Rumah SAPA, Lampung (dok. KemenPPPA)

Intinya Sih...

  • Kemen PPPA mengapresiasi pembentukan Direktorat PPA dan PPO di Bareskrim Polri yang dipimpin oleh Brigjen Desy Andriani.
  • Bintang berharap petugas memiliki empati dan kepekaan terhadap trauma korban, serta memastikan penanganan kasus tindak pidana PPA dan PPO sesuai aturan yang berlaku.

Jakarta. IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengapresiasi pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPA). Dua direktorat ini ada di Bareskrim Polri dan dipimpin oleh Brigjen Desy Andriani sebagai direktur.

“Kemen PPPA sangat menghargai pembentukan Direktorat PPA dan PPO di Bareskrim Mabes Polri mengingat penanganan kasus perempuan dan anak memerlukan kecepatan, komprehensif dan berlandaskan kepentingan terbaik mereka,” kata Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).

Baca Juga: Kemen PPPA Tuntut Pelaku Kekerasan Karyawan Animasi Dihukum Setimpal

1. Petugas harus punya empati dan kepekaan

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga kunjungi para korban kekerasan seksual oleh guru ngaji di Purwakarta, Jawa Barat. (dok.Humas KemenPPPA)

Bintang berharap, keberadaan Direktorat PPA dan PPO itu dapat berperan untuk memperkuat penanganan setiap kasus tindak pidana PPA dan PPO untuk mewujudkan keadilan sesuai aturan yang berlaku.

Kemudian, para ppetugas juga diharapkannya memiliki empati dan kepekaan terhadap trauma yang dialami korban sehingga tidak lagi ada kebingungan atau rasa takut untuk melapor.

“Kami yakin adanya Direktorat PPA dan PPO, setiap kasus akan ditangani dalam satu komando yang terpadu. Koordinasi yang lebih baik antara berbagai pihak akan mempercepat proses penanganan sehingga korban tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan keadilan,” kata dia.

Baca Juga: Kemen PPPA Tuntut Pelaku Kekerasan Karyawan Animasi Dihukum Setimpal

2. Layanan komprehensif akan sangat membantu korban

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Perempuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ke-3/3rd Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Women Leaders’ Summit di di Vientiane, Lao (Dok. Humas KemenPPPA)

Bintang mengatakan, layanan yang komprehensif akan memastikan korban mendapatkan dukungan psikologis, medis, dan hukum yang mereka butuhkan untuk bangkit dan melanjutkan hidup.

Selain itu, kata Bintang, Kemen PPPA juga akan terus bermitra dengan Polri untuk mewujudkan perlindungan perempuan dan anak di Indonesia. Termasuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.

Baca Juga: RS Polri: Sebab Kematian 7 Jenazah di Sungai Bekasi Belum Terungkap

3. Setiap perempuan berhak atas kehidupan bermartabat

Menteri Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengunjungi korban TPPO di Rumah SAPA, Lampung (dok. KemenPPPA)

Dalam upaya memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan, Bintang kembali mengingatkan, bagi siapa saja yang melihat, mendengar atau mengalami kekerasan, baik terhadap perempuan maupun anak untuk dapat segera melapor.

Laporan itu bisa disampaikan ke Layanan SAPA 129 melalui call center 129 atau melalui WhatsApp di 08111129129.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa setiap perempuan dan anak berhak atas kehidupan yang penuh martabat dan bebas dari kekerasan. Kita semua memiliki peran untuk mewujudkannya,” ucap dia.

Baca Juga: RS Polri Baru Terima Data 5 Jenazah yang Ditemukan di Kali Bekasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya