KPAI Minta Sekolah Tak Anggap Enteng Kasus Bullying Berujung Amputasi
Sekolah harus bantu proses penyelidikan kasus ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang siswa sekolah dasar di Tambun Selatan, Bekasi, berinisial FAA (12 ) diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh teman sekolahnya. Dia bahkan harus diamputasi karena mengalami luka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Adi Leksono, meminta pihak sekolah tidak menganggap enteng kasus perundungan ini.
“Kami minta kepada pihak sekolah untuk membantu proses penyelidikan, warga sekolah agar tidak menganggap enteng kasus bullying di satuan pendidikan. Kita perlu melakukan langkah pencegahan, edukasi, dan penguatan pendidikan karakter. Hingga tidak terjadi kembali kasus yang demikian,” kata Aris kepada IDN Times, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Kasus Bullying, KPAD Bekasi Evaluasi Pihak Sekolah Sebut Ejekan Hal Biasa
1. Minta pemerintah pusat atau daerah membantu biaya pengobatan
Perundungan pada FAA diduga terjadi pada Februari 2023. Kepada ibunya, FAA mengaku di-sleding atau dijegal temannya hingga terjatuh. Bahkan, dia mendapatkan ucapan yang tidak menyenangkan dari temannya. KPAI berharap pemerintah bisa membantu biaya pengobatan korban.
“Kami memberikan perhatian pada kasus tersebut bersama KPAD Kabupaten Bekasi, UPTD PPA, Polres dan Kemen PPPA. Saat ini prosesnya ditangani polres. Korban sedang proses pengobatan di rumah sakit, kami terus pantau bersama Kemen PPPA. Kami minta pemerintah pusat atau daerah membantu biaya pengobatan,” kata Aris.
Baca Juga: Terlapor Kasus Dugaan Bullying Berujung Amputasi: Memang Saya Salah