Kontroversi Film Vina dan Kekhawatiran Eksploitasi Kekerasan Seksual
Lembaga sensor film diminta evaluasi tayangan sadisme
Intinya Sih...
- Film Vina: Sebelum 7 Hari menimbulkan kontroversi karena dianggap mengeksploitasi tragedi pembunuhan Vina dan Rizky pada 2016.
- Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang, mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak negatif film tersebut terhadap korban kekerasan seksual dan masyarakat umum.
- Komnas Perempuan mendesak lembaga sensor film untuk mengevaluasi tayangan sadisme dan eksplorasi kekerasan seksual dalam film tersebut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejak sebelum tayang, film Vina: Sebelum 7 Hari sudah menimbulkan kontra di tengah masyarakat. Film ini dianggap mengeksploitasi tragedi kasus pembunuhan Vina seorang gadis asal Cirebon yang diperkosa dan dibunuh bersama kekasihnya Rizky pada 2016. Film ini akhirnya tayang pada 8 Mei 2024, sewindu usai kasus ini muncul ke permukaan.
Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang, mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh film tersebut terhadap korban kekerasan seksual dan masyarakat umum.
“Tayangan sadisme dan eksploitasi kasus pada film Vina menjadikan kekerasan seksual konten yang banyak dibicarakan masyarakat. Ironisnya kami belum melihat bahwa film tersebut bersama terhadap perlindungan dan pemulihan korban,” kata dia kepada IDN Times, Kamis (18/5/2024).
Baca Juga: Komnas Perempuan Sebut Film Vina Cirebon Eksploitasi Tragedi Femisida