Kronologi Afif Maulana Tewas Versi Kompolnas, Ajak Teman Lompat Sungai
Namun saksi W sebut AM dibawa ke Polsek lihat ada penyiksaan
Intinya Sih...
- Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menjelaskan AM ditemukan tewas dengan indikasi penyiksaan oleh polisi karena laporan aksi tawuran.
- Hasil autopsi menunjukkan korban tewas karena patahnya tulang rusuk yang menusuk paru-paru, serta beberapa tulang patah lainnya.
- 44 polisi diperiksa terkait kekerasan pada 17 anak di Polsek Kuranji, dan Kompolnas meminta kerjasama untuk memberikan bukti relevan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menjelaskan soal bagaimana Afif Maulana (AM) bocah 13 tahun di Padang ditemukan dalam kondisi tewas. Indikasi yang menyeruak di publik adalah karena dia diduga mengalami penyiksaan oleh polisi karena adanya laporan aksi tawuran.
Namun hasil autopsi mengungkapkan bahwa korban tewas karena patahnya tulang rusuk yang menusuk paru-paru, serta beberapa tulang patah lainnya. Benny menjelaskan dalam kasus ini ada dua tempat kejadian perkara (TKP). Saat hari kejadian AM tengah bersama dengan A yang memboncengnya, saat ada polisi di lokasi, AM disebut mengajak A untuk kabur dari pada menyerahkan diri.
“Jadi mereka boncengan mau dicegat polisi mau kabur ditendang jatuh nah ketika jatuh si A nyari handphone-nya yang jatuh kemudian si Afif di belakangnya nah Afif sempat mengatakan ini yang didengar A. Kita lari aja terjun ke Sungai. Si A bilang jangan kita sebaiknya menyerahkan diri. Nah setelah itu Adit gak tahu lagi nih, Afif kemana. Nah, polisi ini kan sedang mengejar para pelaku yang lain, datanglah tim sweeping,” kata dia menceritakan kronologi Afif Maulana tewas versi Kompolnas kepada IDN Times dalam program Real Talk with Uni Lubis, Senin (7/1/2024).