TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesaksian Eks Karyawan Brandoville: CL Kerap Ajak Rapat Sampai Pagi

Pernah ada rapat hingga pukul 06.00 pagi

Kantor Brandoville Studio di Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya Sih...

  • CS dan mantan karyawan Brandoville Studio memberikan kesaksian kekerasan dan eksploitasi yang dilakukan oleh bos perusahaan, CL.
  • Rapat berlangsung hingga pukul 06.00 pagi, mengganggu karyawan yang sedang mengejar deadline proyek dan memaksa mereka untuk lembur.
  • CL sudah meninggalkan Indonesia setelah dilaporkan atas dugaan penganiayaan dan tindak pidana ketenagakerjaan terhadap para pekerja di Brandoville Studio.

Jakarta, IDN Times - Salah seorang mantan karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng, Radit, yang juga rekan kerja CS--korban kekerasan bos perusahaan tersebut-- memberikan kesaksian bagaimana terduga pelaku yakni CL kerap kali memanipulasi para pekerjanya.

Radit menceritakan bagaimana seorang CL tega mengeksploitasi karyawannya hingga berujung melakukan kekerasan. Radit menceritakan  rapat sering kali berlangsung berjam-jam, dengan kepala divisi dipanggil untuk membahas proyek. Namun, banyak waktu dihabiskan untuk pembicaraan pribadi dari terduga pelaku, yang seringkali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

"Dia menceritakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Personal, iya. Semacam ingin memberikan motivasi atau lain-lain lah," kata Radit, kepada IDN Times.

1. Pernah ada rapat hingga pukul 06.00 pagi

Radit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Radit juga menjelaskan bahwa rapat dapat berlangsung antara tiga hingga empat jam, mengganggu karyawan yang sedang mengejar deadline. Sementara waktu terus berjalan, tim produksi harus berjuang untuk menyelesaikan revisi tepat waktu.

Dalam beberapa kasus, rapat dimulai pada pukul 21.00 dan berakhir hingga pukul 06.00 keesokan harinya, memaksa karyawan untuk kembali bekerja hanya beberapa jam setelah pulang.

"Sementara kita harus balik lagi ke kantor tuh jam 9," kata dia.

Baca Juga: Polisi: Korban Brandoville Studio Kerja Seminggu, Tidak Boleh Pulang

2. Marahi karyawan jika tak perhatikan dia bicara

Kantor Brandoville Studio di Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ketidakpuasan ini semakin diperparah dengan sikap terduga pelaku CL yang marah ketika karyawan mengalihkan perhatian untuk memeriksa umpan balik dari klien. Ini menciptakan tekanan tambahan bagi tim, yang sering kali terpaksa lembur hingga larut malam. Dia kerap memarahi karyawan yang malah menggunakan handphone untuk koordinasi pekerjaan di saat dia berbicara soal hal di luar pekerjaan saat rapat.

"Kalau misalkan kita nggak merhatiin dia. Jadi misalkan dia ngomong panjang lebar nih, terus ada satu lead yang megang, ngeluarin HP buat ngecek feedback. Terus dia marahin, taruh HP-nya saya lagi ngomong. Tapi itu bukan urusan pekerjaan yang dia lagi omongin. Masalah hidup dia lah atau background dia segala macem. Jadi ya akhirnya ya itu sering terjadi, paling sering terjadi di sana," kata Radit.

Baca Juga: Bos Brandoville Studio Meninggalkan Indonesia Sejak 29 Agustus

3. CS dijadikan marketing hingga PA oleh CL

Radit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Radit bekerja di bagian production yang berisi para artis, dia awalnya bekerja di bagian 2D Animasi. Dia mulai bekerja di Brandoville Studio sejak 2022 akhir, sedangkan dia sudah kenal dengan korban CS sejak 2017 dari teman internet hingga hobi. Usai Keduanya menyelesaikan studi di luar negeri dan bertemu di Jakarta pada 2019, CS yang memberikan kesempatan kerja pada Radit di kantor itu.

CS bekerja sebagai marketing pada 2018 sebelum Radit masuk. Posisi CS sebagai marketing juga bukan keinginannya. Radit menceritakan bahwa CS sebenarnya ingin menjadi ilustrator atau konsep artis. Awalnya mereka kerap bekerja sama, namun interaksi Radit dengan rekannya, CS, semakin berkurang setelah CS ditunjuk sebagai asisten pribadi (PA) CL.

CS kini lebih banyak menghabiskan waktu mendampingi CL sambil mengerjakan tugas marketing, yang mengurangi kolaborasi dalam produksi dan interaksi tim secara keseluruhan. Jadi tanpa hitam di atas putih sebagai PA, CS mengerjakan dua tugas yakni marketing dan PA, padahal dia ingin menjadi seorang ilustrator.

"Tanpa hitam di atas putih. Hitam di atas putihnya hanya yang di marketing itu di Jakarta, itu kita sering banget melihat bahwa CS itu pulang pagi. Pulang pagi, masuk pagi. Jadi cuma hanya punya waktu 4 jam, itu udah habis hilang gara-gara banyaknya load yang kita juga sebenarnya agak bingung kenapa dia dikasih job desk-job desk ini. Padahal kan bukan bagiannya dia di situ sehingga itu akhirnya berefek kepada tim kita yang lain," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya