KemenPPPA Dampingi Psikologi Anak yang Keluarganya Tewas di Malang
Motif tindak pembunuhan dan bunuh diri belum diketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus satu keluarga di Malang, Jawa Timur yang mengakhiri hidup meninggalkan duka bagi satu anak yang tersisa. Anak berinisial AKE (12) ditinggalkan ayah, ibu dan saudara kembarnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melakukan pendampingan dan pemulihan psikologis pada AKE.
“Kami turut bersedih atas kejadian yang menimpa anak korban AKE yang kehilangan ketiga anggota keluarga intinya yakni ayah, ibu, dan saudara kembar atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh anak ayah korban. Hingga saat ini, motif tindak pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh W (44) masih dalam tahap penyelidikan dan informasi dari berbagai pihak juga sedang didapatkan,” kata Deputi Perlindungan Anak KemenPPPA, Nahar Senin (18/12/2023).
1. Kronologi kasus bunuh diri
Awal mula terungkapnya kasus ini atas laporan dari anak AKE yang mengetuk pintu kamar orang tuanya. Namun dia mendapati pintu itu terkunci dan mendengar teriakan ayahnya yakni W yang meminta AKE untuk memanggil banyak orang.
Anak korban AKE lantas memanggil tetangga sebelah rumahnya dan setelah tetangganya datang, ayahnya meminta tetangga tersebut untuk memanggil orang lagi. Anak korban AKE diajak oleh tetangga lainnya ke rumah kerabat yang tidak jauh dari rumahnya, pada saat itu, anak korban AKE tidak mengetahui apa yang terjadi di rumahnya dan hanya mendengar dari beberapa warga sekitar yang mengatakan bahwa ibu dan saudara kembarnya dalam kondisi meninggal dunia.
Tidak lama setelah itu, anak korban AKE diamankan ke kediaman neneknya dan mendapat kabar bahwa ayahnya pun meninggal dunia.
Baca Juga: Kemen PPPA Dorong Ungkap KDRT dalam Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa