TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga TNI Didorong Netral soal Hasil Pemilu

Ini sebagai bentuk menjaga netralitas TNI

Ketua Umum Dharma Pertiwi, Vero Yudo Margono dalam agenda Peluncuran Kegiatan Literasi Digital Keluarga Besar TNI “Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak” di Jakarta, Kamis (19/10/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Dharma Pertiwi, Vero Yudo Margono, meminta agar keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa tetap menjaga netralitas jelang pesta politik Pemilu 2024. 

Istri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu juga berharap, agar Dharma Pertiwi atau organisasi istri TNI bisa menerapkan netralitas di ruang digital. Salah satunya dengan tidak memberikan tanggapan atau komentar terkait hasil pemilu yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

"Di sini, kami dituntut netralitas prajurit TNI sudah jelas kita sebagai pendamping suami sebagai istri sebagai ibu dari anak-anak. Kami harus mendukung sepenuhnya dengan tidak memberikan tanggapan dan komentar dan tidak mengunggah apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei," kata dia genda Peluncuran Kegiatan Literasi Digital Keluarga Besar TNI Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak di Jakarta, Kamis (19/10/2023)

Baca Juga: Panglima TNI Mutasi 156 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya

1. Pedomani empat pilar literasi digital yakni CABE

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Ketua Umum Dharma Pertiwi, Vero Yudo Margono dalam agenda Peluncuran Kegiatan Literasi Digital Keluarga Besar TNI “Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak” di Jakarta, Kamis (19/10/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sebelumnya, Vero juga mengingatkan agar Dharma Pertiwi diminta memedomani empat pilar literasi digital yang disingkat sebagai CABE. 

Pertama adalah C, cakap atau keterampilan digital yaitu memahami perangkat keras dan lunak teknologi informasi komunikasi serta sistem operasi digital. Kemudian A aman atau keamanan digital yaitu meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi.

Selanjutnya, adalah B budaya digital yaitu mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital dan E etika digital yaitu menyesuaikan diri berpikir rasional dan mengutamakan netiket atau etika berkomunikasi di internet.

2. Melek dengan perkembangan teknologi

Ilustrasi Teknologi (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan ini, dia juga mengungkapkan sebagai ibu dan pendamping suami. Dharma Pertiwi dituntut untuk melek dengan perkembangan teknologi dan cakap digital, mampu bermedia sosial dengan baik serta bijak. 

Sebagai figur seorang ibu, Dharma Pertiwi juga diharapkan bisa mendampingi putra dan putrinya yang masih di bawah umur untuk lebih mewaspadai atau mendampingi penggunaan internet.

"Saya berharap ibu-ibu bijak dalam menggunakan media sosial atau ponsel. Tentunya, harus mengedepankan etika dan media sosial dengan menjaga nama baik pribadi dan tidak merugikan instansi atau organisasi yang kita cintai," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya