TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabareskrim: Kami Tak Keliru Tangkap Pelaku Penyerang Novel Baswedan

Wajah kedua tersangka tidak mirip dengan sketsa dari Polri

Kedua pelaku penyiraman air keras pada Novel Baswedan (Kanan RM, Kiri RB) ( IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya tak keliru ketika menangkap dua personel kepolisian aktif berinisial RB dan RM pada Kamis (26/12). RB dan RM ditangkap di daerah Cimanggis, Depok karena diduga telah menyiram wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada 17 April 2017. 

Keraguan kini mulai ditunjukan oleh publik lantaran wajah dua tersangka yang ditangkap oleh Polri tak mirip dengan sketsa yang pernah disebar oleh Polri. Selain itu, Sigit juga tak bersedia menjelaskan apakah sesungguhnya kedua tersangka ditangkap atau menyerahkan diri. 

"Itu teknis kami," kata Sigit di Auditorium PTIK Jakarta Selatan, pada Sabtu, (28/12).

Lalu, apa bukti yang menunjukkan bahwa RB dan RM memang pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel dua tahun lalu?

Baca Juga: Polisi Tersangka Kasus Novel akan Ditahan di Bareskrim 20 Hari Pertama

1. Polri tegaskan mereka tak salah tangkap pelaku penyiraman air keras

(Eks Ketua KPK Agus Rahardjo dan eks Kapolda Metro Jaya Idham Azis tunjukkan sketsa) ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Listyo mengatakan pihak kepolisian tak mungkin salah tangkap peneror Novel Baswedan. RB dan RM sudah sesuai bukti melakukan perbuatan tersebut pada 2017 lalu. Namun, ia tak menyebut bukti yang dimaksud. 

"Yang paling penting yang harus kita yakinkan bahwa kita tidak salah tangkap," kata Listyo. 

Sementara, bila dibandingkan dengan sketsa terduga dua pelaku yang pernah ditunjukkan oleh Polri, gambaran wajahnya memang tak mirip. Juru bicara Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono dua tahun lalu memang menyebut dua gambar wajah yang ada di dalam sketsa belum tentu pelaku. Namun, dua individu itu menjadi petunjuk ke pelaku lapangan. 

Pada tahun 2017, Argo mengatakan sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan saksi. Namun, mereka belum tentu pelaku. 

Sebab, saksi hanya melihat orang yang digambarkan di dalam sketsa sebelum penyerangan terjadi. 

"Jadi seperti ini ya, ada orang duduk di atas motor, apakah dia pasti pelaku? Nah saksi ini melihat ada orang duduk di atas motor makanya kita tanya, kita sketsa," ujar Argo pada 2017 lalu. 

2. Kapolri prihatin pelaku penyiram air keras ke Novel Baswedan merupakan anggota polisi

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Idham Azis usai acara Release Akhir tahun 2019 (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis mengapresiasi kinerja tim teknis yang berhasil mengungkap pelaku lapangan. Namun, di saat yang bersamaan ia juga merasa prihatin. Sebab, kedua pelaku merupakan anggota Polri aktif. 

"Saya sudah bilang tadi di satu sisi saya mengapresiasi, tapi di sisi lain saya juga sebagai pimpinan Polri saya prihatin terhadap kejadian ini,"
kata Idham di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan pada Sabtu (28/12).

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Novel Baswedan: Presiden Seolah 'Cuci Tangan' Kasus Saya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya