Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Co-founder atau Program Director Pos Bloc Jakarta, Wendi Putranto, mengatakan, Pos Bloc akan berhenti beroperasi sementara imbas dari kebakaran yang terjadi pada Selasa (10/9/2024) dini hari.
“Proses penyidikan penyebab kebakaran hingga kini masih terus dilakukan oleh aparat berwenang. Pos Bloc Jakarta untuk sementara berhenti beroperasi hingga proses penyidikan selesai,” kata dia dalam keterangannya kepada IDN Times, Selasa.
Baca Juga: Pos Bloc Pasar Baru Kebakaran, Kerugian Capai Rp2 Miliar
1. Kebakaran diduga karena korsleting listrik
Kebakaran di area Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024) dok Damkar DKI Jakarta Kebakaran yang terjadi di kawasan Pos Bloc Jakarta pada pukul 00.10 WIB itu berhasil diatasi oleh pihak pemadam kebakaran setempat. Sumber api berasal dari salah satu tenant Pos Bloc yang berada di area belakang. Kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik.
“Area yang terdampak di gedung utama hanya sebagian kecil saja dari total luas bangunan dan berhasil segera diatasi oleh pihak Damkar Jakarta Pusat. Namun api kemudian merambat ke bangunan tambahan, yaitu Masjid Al Abror yang terletak persis di belakang bangunan Pos Bloc Jakarta,” kata Wendi.
Baca Juga: Pos Bloc Kebakaran, Diduga Akibat Konsleting Listrik di Kedai Kopi
2. Bangunan ini dulunya adalah kantor pos
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kebaya Wicara dalam Kebaya Fest 2024 di Pos Bloc Jakarta pada Minggu (28/7/2024). (IDN Times/Nisa Zarawaki) Wendi menjelaskan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka pada peristiwa ini. Diketahui, Pos Bloc menempati gedung bekas Kantor Pos zaman Hindia Belanda yang ada di Jalan Pos Nomor 2, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Melansir situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bangunan ini dulunya adalah Kantor Pos atau kini lebih dikenal Gedung Filateli Jakarta. Direvitalisasi pada 2021, Pos Bloc Jakarta masih mempertahankan bangunan tua bergaya art deco, rancangan arsitek Belanda, Van Hoytema.
Baca Juga: Peruri-Pos Indonesia Luncurkan Prangko Edisi Paus Fransiskus