TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak, Kemenkeu Berikan DAK Nonfisik

Kerja sama dengan KemenPPPA

Ilustrasi Kekerasan pada Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pemberdayaan dan melindungi perempuan dan anak-anak perempuan lewat instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Komitmen ini dilakukan melalui inovasi baru, yakni pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik yang dipakai untuk memberikan pelayanan dan melindungi perempuan dan anak.

“Kita lihat akhir-akhir ini, terjadinya anak-anak perempuan yang dijadikan korban, yang sungguh-sungguh sangat memilukan bagi kita semuanya. Sejak tahun 2021 ini, kita menambahkan satu menu baru yaitu DAK nonfisik yang dipakai untuk dana pelayanan perlindungan perempuan dan anak,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (26/12/2021).

Baca Juga: 25 Persen Perempuan Alami Kekerasan Seksual, KSP: RUU TPKS Esensial!

1. Inisiasi bersama KemenPPPA melihat banyaknya kekerasan

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Instrumen tersebut dibentuk atas inisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melihat banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan di daerah.

“Saya berharap ini tentu akan memberikan penguatan bagi pemerintah daerah sampai kabupaten kota dan kalau kabupaten kota itu bisa masuk ke kecamatan, ke kelurahan. Sehingga, kejadian-kejadian yang sangat sangat buruk, yang betul-betul memilukan itu bisa dicegah dari awal. Dan kalaupun ada kemudian kejadian, kita juga bisa membantu sepenuhnya para korban,” kata dia.

2. Dana langsung dikirim ke daerah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu.

Lewat dana yang ditransfer langsung ke daerah, Sri Mulyani meminta pemerintah daerah memastikan perempuan dan anak-anak perempuan bisa fokus memperoleh pendidikan tanpa khawatir menjadi korban kekerasan.

“Ini adalah sesuatu yang harus kita terus perjuangkan, harus kita terus-menerus jaga dan perangi praktik-praktik yang sangat buruk ini. Jangan sampai anak-anak perempuan yang kita ingin maju, yang ingin sekolah, kemudian dia dihadapkan pada risiko menjadi korban kejahatan,” ujarnya.

Baca Juga: Iriana Jokowi Minta Perempuan Berjuang Lawan Kekerasan Seksual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya