TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Tindak Represif Aparat pada Massa Aksi GERAM di Semarang

Ada korban bocor kepalanya

Polisi menangkap tiga demonstran usai tembakkan gas air mata ke demonstran di depan gedung DPR, Kamis (22/8/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya Sih...

  • Aksi GERAM di Semarang berujung tindakan represif oleh aparat kepolisian
  • Massa terlibat bentrokan dengan polisi setelah upaya mereka untuk masuk ke area Balai Kota dihalangi
  • Aparat kepolisian melakukan tindakan represif, memukul beberapa pengunjuk rasa, menyebabkan luka serius pada delapan orang

Jakarta,  IDN Times - Aksi Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) di Semarang diduga berujung tindakan represif oleh aparat kepolisian. Aksi ini berlangsung Senin (26/8/2024). Tim GERAM menilai ada pengamanan aparat secara berlebihan dan menutup akses evakuasi.

“Tim hukum GERAM mengecam Kapolrestabes Semarang yang menghalang-halangi hak bagi korban untuk mendapatkan bantuan hukum serta represifitas yang telah dilakukan oleh aparatnya,” tulis GERAM dalam keterangan yang diterima IDN Times, dikutip Selasa (27/8/2024).

1. Ada bentrokan saat dihalangi masuk ke Balai Kota

Kronologi Represif Aparat pada Aksi GERAM Semarang 26 Agustus 2024 (dok. TIM Geram)

Tim GERAM menjelaskan, massa yang semula berkumpul di depan Balai Kota Semarang pada pukul 13.30 WIB terlibat bentrokan dengan polisi setelah upaya mereka untuk masuk ke area Balai Kota dihalangi. Situasi memanas sekitar pukul 16.00 WIB ketika massa mencoba menerobos penghalang polisi. 

Baca Juga: Demonstrasi RUU Pilkada: Banjir Laporan Kekerasan ke YLBHI

2. Ada upaya penembakan gas air mata

Ada Demo RUU Pilkada di KPU, Jalan Imam Bonjol Ditutup pada Jumat (23/8/2024). (IDN Times/Aryodamar)

Tim GERAM menjelaskan, kondisi semakin memburuk ketika polisi mulai menyemprotkan air dari water cannon dan menembakkan gas air mata pada pukul 16.30 WIB, menyebabkan massa aksi mundur dan banyak yang terjebak di sekitar Paragon Mall. 

“Aparat kepolisian mulai menembaki gas air mata, membuat massa aksi mundur dan berlarian,” kata Tim GERAM.

Baca Juga: 11 Wartawan Jadi Korban Kekerasan Aparat Saat Demo RUU Pilkada

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya