TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditjen HAM Bakal Temui Timses Bacapres Bahas Pemilu Tanpa Hate Speech

Dorong pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai nilai-nilai HAM

Direktur Jenderal HAM Dhahana Putra dalam agenda dialog dengan media di Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Hukum dan HAM bakal melakukan pertemuan dengan tim sukses bakal calon presiden (bacapres) Pemilu 2024. Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, mengatakan pertemuan ini akan membahas penyelenggaraan Pemilu 2024 berdasar nilai-nilai HAM.

Dhahana mengatakan, hal ini adalah upaya lanjutan usai pihaknya berdiskusi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober 2023.

“Kami akan ingin bertemu dengan timses untuk bersama-sama yuk kita melakukan komunikasi agar pemilu itu bisa dilaksanakan dengan jujur dan adil, human right friendly,” kata dia dalam agenda dialog dengan media di Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga: KPU Tetapkan 668 Orang Masuk Daftar Calon Tetap Anggota DPD RI 2024

1. Tidak saling menghina dalam Pemilu 2024

Ilustrasi simulasi pencoblosan untuk Pemilu 2024. (IDN Times/Melani Hermalia Putri)

Dia mengatakan, pemerintah juga berupaya agar pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan sesuai dengan hak asasi manusia (HAM). Apalagi, berupaya menghindari narasi saling menghina atau hate speech.

“Itu yang coba kita kedepankan, tidak ada saling menghina, itu yang kita hindari,” kata dia.

2. Masih bicarakan pakem HAM yang dimaksud

Direktur Jenderal HAM Dhahana Putra dalam agenda dialog dengan media di Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ditjen HAM, kata Dhahana, sedang membicarakan pakem HAM apa yang bakal disuarakan pada timses masing-masing pasangan capres dan cawapres.

“Kami sedang diskusi pakem-pakem terkait HAM, terutama agar tidak terjadi hate speech. Hormatilah HAM masing-masing baik dia peserta maupun juga sebagai calon, saling menghormati,” ujarnya.

Dhahana mengatakan, memang tidak ada beleid yang akan dikeluarkan terkait hal ini, namun upaya menciptakan pemilu yang ramah HAM dilakukan dengan menggugah hati nurani baik peserta dan masyarakat.

"Mari kita jaga itu karena bhineka tunggal ika, insya Allah secepatnya, kami segera komunikasi dengan timses," katanya.

Baca Juga: MKMK: Bisa Saja Ada Reshuffle Hakim Konstitusi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya