TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Direktorat PPA-PPO Polri Jadi Langkah Maju Tangani Kasus Perempuan

Polisi lebih tanggap dan hadirkan rasa keadilan bagi korban

ilustrasi penganiayaan perempuan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyambut positif pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (Dir PPA-PPO) di Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, baik sebagai korban, saksi, maupun tersangka.

“Mengingat jumlah pelaporan dan jenis kasus yang semakin kompleks, kehadiran Direktorat PPA-PPO merupakan kebutuhan yang genting. Karenanya, penunjukan Brigjen Desy Andriani sebagai direktur PPA-PPO merupakan langkah maju yang kita perlu apresiasi dan kita dukung agar segera strukturnya diperkuat hingga ke daerah,” ujar ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani, dikutip (24/9/2024). 

1. Polisi diharapkan lebih tanggap dan hadirkan rasa keadilan bagi korban

Menteri Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengunjungi korban TPPO di Rumah SAPA, Lampung (dok. KemenPPPA)

Andy menjelaskan ada 2.343 kasus dilaporkan pada semester pertama tahun 2024 atau hampir 12 kasus per hari yang langsung dilaporkan ke Komnas Perempuan. Jumlah ini hampir sama dengan tahun 2023, yang mana sebanyak 4.374 kasus dilaporkan langsung ke Komnas Perempuan.

Sementara itu, dilansir di laman Simfoni Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KPPPA), jumlah kasus yang dilaporkan ke pusat pelayanan terpadu di berbagai wilayah nusantara hingga tengah September 2024 telah mencapai 18.213 kasus. 

“Melalui Direktorat ini, pihak Kepolisian akan lebih tanggap dan semakin mampu menghadirkan rasa keadilan bagi korban, utamanya perempuan korban kekerasan” ujarnya. 

Baca Juga: Pengaruh Stres terhadap Gula Darah, Bisa Menyebabkan Diabetes?

2. Tugas direktorat ini tak mudah

Komnas Perempuan meluncurkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2024 tentang Data Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (7/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Komisioner Siti Aminah Tardi menyatakan tugas Direktorat ini tidak mudah, khususnya dalam membangun perspektif korban dan mengintegrasikan layanan penegakan hukum dengan layanan pelindungan dan pemulihan korban. 

“Kami berharap lewat Dir PPA-PPO penanganan dan pelindungan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak akan lebih optimal dan komprehensif,” katanya.

3. Penunjukkan Brigjen Desy dukungan nyata pada kepemimpinan perempuan

JS saat diperiksa penyidik unit PPA Satreskrim Polres Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Komisioner Maria Ulfa Anshor  menjelaskan, penunjukan Brigjen Desy Andriani jadi wujud dukungan nyata Kapolri pada kepemimpinan perempuan. Komnas Perempuan berharap agar polri juga bisa memperbanyak jumlah polwan

“Dalam komitmen pengarusutamaan gender, dukungan bagi kepemimpinan perempuan adalah krusial. Komnas Perempuan berharap Polri akan terus meningkatkan jumlah Polwan, termasuk di Dir PPA-PPO, dan memberikan afirmasi terhadap kepemimpinan perempuan dalam organisasi Polri,” ujar Maria. 

Baca Juga: Warga Lebak, Jangan Nikahkan Anak di Usia Dini Ya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya