TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo Hari Tani di DPR, Said Didu Desak Prabowo Lawan Oligarki

Jika oligarki kuasai tanah rakyat, sama saja negara bubar

Sejumlah elemen massa berunjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di depan kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2024) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSP KEP KSPSI), Gabungan Serikat Buruh Indonesi (GSBI), serta Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan, turun ke jalan berdemonstrasi untuk memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di depan kompleks DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9/2024). 

Di panggung orasi, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, mengkritik keras peran oligarki yang dianggap semakin kuat dan membahayakan keberlangsungan bangsa. Dia berharap presiden terpilih Prabowo Subianto bisa melawan oligarki di tengah kepemimpinannya.

"Tapi apabila kau (Prabowo) angkat tangan juga tidak bisa menghalangi oligarki berkuasa, maka jangan salahkan rakyat kalau turun semua mengusir mereka (oligarki)," kata dia di atas mobil komando.

Diketahui, oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.

1. Jika oligarki kuasai tanah rakyat, maka sama saja negara bubar

Sejumlah elemen massa berunjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di depan kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2024) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Said mengatakan, jika nanti pada masa pemerintahannya Prabowo berupaya membubarkan oligarki, maka rakyat akan mendukung. Dukungan akan diberikan selama presiden berani melawan dominasi oligarki. 

"Kalau Pak Prabowo menggunakan kekuasaannya untuk menata ulang semua, maka kami semua di belakang mendukung bapak untuk mengusir oligarki agar tidak membubarkan Indonesia," katanya.

Baca Juga: Demo Hari Tani Nasional, Polda Metro Kerahkan 4 Ribu Personel 

2. Masyarakat akan maju ke depan lawan oligarki

Petani memindahkan kelapa sawit yang baru dipanen di Nagari Katapiang, Padang Pariaman, Sumatra Barat, Senin (2/9/2024). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc

Namun, Said Didu mengatakan, jika presiden nanti gagal melawan kekuatan oligarki, rakyat akan turun tangan mengambil sikap.

"Namun apabila dia tidak kuat melawan oligarki, maka kami ke depan melawan oligarki," katanya.

Said mengataka perjuangan melawan oligarki bukan hanya tentang menjaga hak-hak tanah rakyat, tetapi juga mempertahankan keutuhan bangsa dari ancaman perpecahan yang disebabkan kekuasaan oligarki.

Baca Juga: Keran Ekspor Pasir Laut Dibuka, Jokowi Dituding Untungkan Oligarki

3. Prabowo seorang jenderal yang punya patriotisme

Sejumlah elemen massa berunjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di depan kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2024) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menurut Said Didu, jika kondisi yang ada saat ini membuat oligarki menguasai tanah rakyat, maka sama saja pemerintah setuju dengan pembubaran negara. Dia mengingatkang bagaimana Prabowo adalah seorang jenderal yang punya rasa nasionalisme yang seharusnya bisa menyelamatkan negara.

"Seorang jenderal, punya patriotisme, punya nasionalisme, hidupkan lagi rasa keadilanmu, hidupkan kembali nasionalisme untuk menyelamatkan negaramu, dalam rangka perampasan tanah rakyat oleh kaum oligarki," serunya.

Diketahui, Prabowo merupakan mantan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Prabowo pernah memimpin dua periode yakni 2010-2015 dan 2004-2009. Namun pada periode kedua, HKTI pecah menjadi dua kepemimpinan antara Prabowo dengan Oesman Sapta Odang yang juga menjabat Ketua Umum Partai Hanura. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya