TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bos Brandoville Larang Karyawan Sakit Pakai Masker

Disebut turunkan harga diri

Radit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Intinya Sih...

  • Bos Brandoville Studio melarang karyawan sakit memakai masker di Kanada, mengabaikan indikasi COVID-19 dan kekhawatiran akan penularan kepada orang lain.
  • Bos berpendapat penggunaan masker akan menurunkan harga diri karyawan dan tidak percaya pada Covid-19, menyebabkan kekosongan tim menjelang pertemuan penting dengan klien.

Jakarta, IDN Times - Sikap bos Brandoville Studio semakin memprihatinkan ketika salah satu karyawannya, CS mengalami kondisi kesehatan yang memburuk selama perjalanan bisnis ke Kanada. Radit, mantan rekan kerja CS mengungkapkan bahwa CS menunjukkan gejala sakit, termasuk indikasi COVID-19, namun terduga pelaku, CL melarangnya untuk memakai masker.

"Di Kanada bahkan waktu itu pernah ada juga CS ini sudah kelihatan sakit. Sudah kelihatan sakit, dia sudah ada indikasi Covid lah di situ, tapi oleh si CL ini tidak boleh pakai masker," katanya kepada IDN Times.

1. Memakai masker disebut turunkan harga diri

Kantor Brandoville Studio di Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menurut Radit, CL berpendapat bahwa penggunaan masker akan menurunkan rasa bangga CS dan memberikan kesan bahwa dia sedang sakit. CL juga dikatakan tidak percaya Covid-19.

"Karena CL itu tidak percaya sama Covid dan si CL ini bilang kalau pakai masker itu nurunin pride-nya dia," katanya.

Baca Juga: Kesaksian Eks Karyawan Brandoville: CL Kerap Ajak Rapat Sampai Pagi

2. Jadi kekhawatiran saat bertemu dengan klien

Radit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Padahal dalam forum itu banyak orang dan karyawan dari negara lain, maka kehawatiran CS akan kondisinya semakin besar. Apalagi ada yang terkonfirmasi COVID-19 usai melakukan tes.

Hal ini mengakibatkan kekosongan di tim, terutama menjelang pertemuan penting dengan klien.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya