TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alissa Wahid Minta Jokowi Netral Jelang Akhir Masa Jabatan

Banyak agenda pembangunan, berharap Jokowi bisa jadi teladan

Putri Sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gusdur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Putri sulung Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, menyampaikan pesannya kepada Presiden Joko “Jokowi”  Widodo agar netral jelang akhir masa jabatannya.

Hal ini sekaligus respons Alissa tentang polemik Majelis Kehormatan (MK) hingga majunya putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). 

“Untuk Pak Jokowi sendiri kami tentu mengharapkan bapak untuk bisa bersikap betul-betul netral, menjaga agar proses transisi kekuasaan ini bisa berjalan dengan baik,” kata dia kepada jurnalis saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga: Anies Sentil Kebijakan Luar Negeri Era Jokowi Sifatnya Transaksional

Baca Juga: Perangkat Desa Minta Jokowi  Naikkan Dana Desa Jadi Rp5 Miliar

1. Jokowi diharapkan jadi teladan jelang akhir masa jabatan

Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Alissa berharap Jokowi bersikap netral agar proses transisi kekuasaan nantinya dapat berjalan baik. 

“Pak Jokowi sudah menorehkan banyak sekali agenda pembangunan yang diselesaikan, perubahan yang dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, alangkah lebih baiknya kalau di penghujung masa kepemimpinannya, Presiden Jokowi justru jadi teladan bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Jubir Anies Minta Pencawapresan Gibran Dievaluasi Buntut Putusan MKMK 

2. Sebut masa depan Gibran masih panjang

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, dia juga berpesan kepada Gibran. Dia mengungkapkan, putra sulung Jokowi itu masih punya masa depan yang lebih panjang dan dapat memikirkan perjalanannya untuk melaju pada Pemilu 2024.

"Mas Gibran punya masa depan yang jauh lebih panjang dari tahun 2024. Mohon dipertimbangkan betul. Presiden ditempatkan pada posisinya sangat berat, sangat dilematis antara putranya maju dengan menjaga marwah jabatan Presiden itu sendiri," kata dia.

Baca Juga: Suhartoyo Terpilih Jadi Ketua MK, Gantikan Anwar Usman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya