PDIP: Banjir Jakarta Menandakan Kepala Daerah Gagal Kelola Wilayahnya
Anies dinilai tak fokus melakukan pencegahan banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan banjir di ibu kota negara pada pembuka tahun 2020 menjadi cerminan rusaknya tata kelola di lingkungan Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Hasto kemudian menyinggung tata kelola ibukota di bawah kepemimpinan gubernur sebelumnya, mulai dari Joko "Jokowi" Widodo, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat.
Bahkan, Hasto turut menyinggung kepemimpinan kader PDIP lainnya seperti Tri Rismaharini dan Hendrar Prihadi. Risma diketahui sukses mengelola Surabaya, sedangkan Hendrar adalah Wali Kota Semarang.
“Maka persoalan pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah,” ujar Hasto lewat keterangan tertulisnya pada Sabtu (4/1).
Lalu, apakah ini bermakna PDI Perjuangan ingin menyatakan secara implisit bahwa Anies sudah gagal mengelola ibukota Jakarta?
Baca Juga: [BREAKING] Korban Banjir yang Tewas Bertambah Jadi 53 Orang
1. Hasto sebut banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen
Hasto mengatakan, apa yang terjadi di Jakarta tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir. Banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.
"Pernyataan selebar apapun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan," ucap Hasto.
Baca Juga: 5 Momen Evakuasi Aminah Cendrakasih Mak Nyak Si Doel dari Banjir