TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komnas HAM Duga Korban Mutilasi TNI Disiksa sebelum Dieksekusi

Korban mendapat perlakuan merendahkan martabat manusia

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara didampingi Analis Pengaduan Masyarakat Komnas HAM RI menerima pengaduan Paguyuban PPNPN BPPT di Kantor Komnas HAM RI (Rabu, 5/1/2022). (dok. Humas Komnas HAM RI)

Jakarta, IDN Times - Komnas HAM mengungkap adanya dugaan penyiksaan terhadap empat korban mutilasi anggota TNI AD di Mimika Papua. Selain itu, korban juga mendapat perlakuan merendahkan martabat manusia sampai hilangnya nyawa.

Temuan itu didapat setelah Komnas HAM memeriksa 19 orang saksi yang terdiri dari penyidik Polres Mimika, Satgas Polda Papua, penyidik Puspomad, penyidik Pomdam XVII/Cenderawasih, penyidik Subdenpom Mimika, penyidik Satgasus Polda Papua, penyidik Polres Mimika, keluarga korban, pelaku TNI dan pelaku sipil.

“Ini yang penting menjadi highlight dari Komnas adalah informasi dugaan penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan merendahkan martabat manusia sampai hilangnya nyawa," kata Komisoner Komnas HAM, Beka Ulung dalam jumpa persnya, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Pengacara Duga 6 Oknum TNI Pelaku Mutilasi di Mimika Mau Cuci Tangan

Baca Juga: Seorang Mayor TNI Pelaku Mutilasi di Papua Pakai Senjata Rakitan 

1. Korban diduga ditusuk dengan senjata tajam

Konferensi pers Komnas HAM soal peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J, di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). (dok. Humas Komnas HAM)

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, dugaan penyiksaan terlihat dari rentetan peristiwa dari mulai perencanaan, eksekusi hingga mutilasi di tempat yang berbeda.

“Hidup ketika dibawa, terus ditusuk lagi, pakai senjata tajam. Dari proses itulah kami melihatnya memang ada indikasi penyiksaan. Jadi ini ada penembakan, pakai senjata tajam, terus sampai mutilasi,” kata Anam.

2. Perencanaan pembunuhan berlangsung di tempat penampungan solar

Potongan tubuh korban pembunuhan dan mutilasi di keluarkan dari lemari pendingin RSUD Mimika, IDN Times/ istimewa

Adapun lokasi perencanaan pembunuhan dilakukan di bengkel las dan penampungan solar di Nawaripi milik salah satu pelaku. Lokasi tersebut dikenal oleh para pelaku dengan sebutan ‘Mako’.

Sedangkan lokasi pembunuhan terletak di lahan kosong di SP 1 Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika.

“Pada malam hari lokasi tersebut sepi dan tidak ada penerangan lampu. Diperoleh informasi bahwa ada sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa pembunuhan,” ujar Beka.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya