TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketika Dharma Nyanyi Cicak-Cicak di Dinding, Tanggapi Nyamuk Wolbachia

Dharma Kun juga nyanyi Nina Bobo

Cagub DKI Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun dan Cawagub Kun Wardana di Pasar Serdang, Kemayoran Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menyebar nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia dalam waktu dekat ini. Penyebaran itu dilakukan untuk menekan angka kasus demam berdara dangue (DBD).

Merespons hal tersebut, Dharma mengingatjan warga DKI Jakarta untuk mewaspadai penyebaran nyamuk wolbachia.

“Untuk itu kiranya perlu informasi ini bisa disampaikan ke yang lain-lain. Untuk juga melihat bagaimana dampak-dampak negatif yang bisa dihasilkan dari penyebabkan nyamuk ini," ujarnya setelah meresmikan Rumah Aspirasi Kun Fakayakun di Kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

1. Dharma Pongrekun nyanyikan lagu Nina Bobo dan Cicak-Cicak di dinding

Cagub DKI Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun dan Cawagub Kun Wardana di Pasar Serdang, Kemayoran Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam kesempatan itu, Dharma mengingatkan warga dengan lagu Nina Bobo dan Cicak-Cicak di Dinding. Ia bermaksud lagu-lagu tersebut mengajarkan masyarakat untuk tidak membiarkan keberadaan nyamuk.

“Artinya ada naluri bagi kita kalau ada nyamuk bukannya dibiarkan atau disebar. Tapi hap lalu ditangkap. Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap, datang seekor nyamuk, hap, lalu ditangkap. Jadi dia harus disebarkan atau dihap? Atau dihap? Ini naluri manusia terhadap itu," ujar dia.

Baca Juga: Dinkes DKI Akan Sebar Ribuan Telur Nyamuk Wolbachia di Jakbar

2. Pemprov DKI telah menyiapkan sebanyak 1.400 ember telur nyamuk wolbachia

Pencegahan DBD di Kelurahan Gunungketur, Pakualaman. (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov)  DKI Jakarta telah menyiapkan 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia yang akan ditempatkan di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat, mulai akhir September 2024.

"Kami akan melakukan implementasi dan rilis nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia pada 27 September 2024  di Kembangan Utara. Terdapat 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti yang akan kita tempatkan," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Maryati Kasiman, dikutip ANTARA.

Baca Juga: Tekan Kasus DBD, Dinkes Jakarta Akan Sebar Nyamuk Wolbachia

3. Jakarta Barat jadi sasaran pertama

Nyamuk Aedes aegypti. (commons.wikimedia.org/CDC/James Gathany)

Maryati mengatakan nantinya setiap dua pekan sekali akan dipantau perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia. Dia berharap populasinya semakin banyak, sehingga dapat menurunkan angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah DKI Jakarta.

Lebih lanjut, dalam pemantauan telur ini, dibutuhkan peran orang tua asuh, yakni mereka yang bersedia agar lahan atau rumahnya ditempati ember-ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.

Maryati merujuk penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan implementasi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia dapat menurunkan angka kejadian DBD sampai 77 persen. Lalu, menurunkan angka pasien rawat inap sampai 86 persen.

Aedes aegypti ber-wolbachia yakni di dalam tubuh nyamuk terdapat bakteri wolbachia. Merujuk penelitian, dalam nyamuk ber-wolbachia yang dimasukkan virus dengue, ternyata virusnya tidak tumbuh.

"Potensi penularan demam berdarah dengue dengan adanya nyamuk ber-wolbachia bisa ditekan dan risikonya sangat rendah," jelas dia.

Jakarta Barat menjadi wilayah di DKI sekaligus kota kelima di Indonesia yang akan menerapkan teknologi ini. Sebelumnya, teknologi serupa sudah dijalankan di kota-kota lain seperti Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang.

"Di luar negeri juga sudah dilakukan implementasi, seperti Malaysia, Singapura, China, dan beberapa negara lainnya," ucap Maryati.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya