TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Pemeriksaan Benny Rhamdani yang Ternyata Belum Singgung T

Benny klarifikasi inisial T: Dalang TPPO bukan judi online

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri soal inisial T diduga pengendali judi online, Senin (29/7/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Senin (29/7/2024). Benny diklarifikasi terkait pernyataannya soal inisial T yang disebutnya sebagai pengendali judi online.

Pemeriksaan berlangsung selama lima jam setengah dengan 22 pertanyaan. Kepada media, Benny menyebut ada pemberitaan yang keliru terkait inisial T.

"Ada yang misleading dalam pemberitaan. Misalnya, seolah-olah fokus BP2MI itu judi online. Padahal, pidato saya dan yang disampaikan dalam rapat internal terbatas di Istana itu adalah tentang pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang," kata Benny setelah diperiksa.

1. Benny sebut T dalang penempatan ilegal di Kamboja

Kepala BP2MI Benny Rhamdani (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam kesempatan itu, Benny mengklarifikasi ucapannya terkait inisial T yang sempat disebut sebagai dalang judi online di Indonesia.

Dia menjelaskan inisial T yang disampaikan merupakan dalang penempatan tenaga kerja ilegal ke Kamboja. Dia mengklaim pernyataan itulah yang kemudian disalahartikan sebagai dalang judi online di Indonesia.

"Misleading ketika saya menyebut judi online. Seolah, judi online yang ada di Indonesia, yang sedang ditangani oleh Satgas, itu tidak. Saya menyebut korelasinya (inisial T) dengan penempatan ilegal di Kamboja. Mereka dipekerjakan di judi dan scamming online di Kamboja," ujar Benny.

Benny mengatakan korban-korban penempatan ilegal di Kamboja itulah yang kemudian dipekerjakan pada bisnis judi hingga scamming online.

"Karena anak-anak bangsa yang ditempatkan ke Kamboja, mereka dipekerjakan di bisnis judi dan scamming online," tuturnya.

2. Benny membeberkan lima inisial diduga bandar penempatan ilegal di Singapura

Tersangka TPPO inisial AS alias Sahid KDI dihadirkan saat keterangan pers di Mapolda NTB, Rabu (8/5/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain T, Benny juga sempat membeberkan lima inisial lainnya kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit dalam rapat terbatas di Istana Negara. Mereka, diungkap Benny, dalam pembahasan tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka adalah S alias J, ARO alias AIM, RS, S dan M.

"Contoh lima yang saya sebutkan tadi, diduga sebagai bandar penempatan ilegal ke Singapura," kata Benny.

Baca Juga: Benny Minta Pemeriksaan Distop saat Video Ratas soal Inisial T Diputar

3. BP2MI fokus penempatan ilegal di Kamboja, 1.914 migran terlibat judi online

WNI yang berhasil dipulangkan usai penempatan ilegal di Kamboja. (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Oleh karena itu, BP2MI fokus dalam penempatan ilegal di Kamboja karena jumlah migran Indonesia sangat banyak di sana yakni 89.440 orang. Data tersebut tercatat di imigrasi Kamboja memiliki izin tinggal. Dari jumlah tersebut, hanya 17.883 pekerja migran yang melapor atau legal.

"Sekarang, berapa yang sudah dipulangkan ke Indonesia karena bekerja di judi, scamming online? Kurang lebih 1.914 dari Kamboja," kata Benny.

Jumlah tersebut di luar migran Indonesia yang dipulangkan dari Filipina, Vietnam, dan Thailand terkait judi online.

"Saya fokus Kamboja nih, ada 1.914," kata Benny.

Oleh karena itu, dia mengungkap sosok T yang diduga terlibat dalam penempatan migran ilegal atau melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Harapan saya, sebagai Kepala BP2MI dan anak bangsa. Kenapa? Dalam pikiran saya, karena yang ke Kamboja ini dipekerjakan di judi dan scamming online. Harapannya, kalo ini bisa dibongkar, berhenti, maka otomatis akan menghentikan penempatan ilegal,” kata Benny.

"Ini adalah anak-anak bangsa yang menjadi korban penempatan ilegal. Standing posisi saya, fokus dan concern BP2MI adalah perang melawan sindikat penempatan ilegal. Jadi, jika judi online itu berdiri sendiri, maka tidak menjadi tugas dan fokus kami. Itu bukan tugas BP2MI," lanjutnya.

4. Pemeriksaan Benny oleh Bareskrim belum menyinggung sosok T

Bareskrim Polri Bongkar Kasus TPPO Modus Pekerjakan Sebagai PSK di Sydney (dok. Humas Polri)

Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani, mengatakan pemeriksaan terhadap Benny Rhamdani pada (29/7/2024) belum selesai. Sebab, pemeriksaan itu belum menyinggung soal sosok T yang diungkapkan Benny di depan Presiden Jokowi.

"Yang bersangkutan tadi kan diperiksa. Diperiksa baru kami buka dari tugas pokoknya dia, kemudian kegiatan-kegiatan sampai rapat, dan lain sebagainya, rapat terbatas," kata Djuhandhani saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024) malam.

Pemeriksaan pun dihentikan atas permintaan Benny. Permintaan itu diutarakan saat penyidik memutar rekaman rapat terbatas di Istana Negara yang menyinggung sosok inisial T.

"Kemudian, kami sudah melangkah tentang berita-berita di medsos yang beredar, statement-statement dia. Setelah itu, (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.

"Lalu, ditanya tentang tentang rapat terbatas, begitu disetelkan video itu beliau minta ditunda pemeriksaan," lanjutnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya