Suara Millennials: Seberapa Efektif Gerakan Earth Hour untuk Menjaga Bumi?
Gerakan Earth Hour efektif dapat menghemat energi jika dilakukan teratur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sabtu (24/3) lalu, dunia melakukan gerakan Earth Hour yaitu mematikan listrik selama satu jam. Gerakan yang pertama kali dilakukan di Sydney pada 2007 tersebut tak hanya mengajak individu, tetapi juga komunitas, pelaku bisnis, dan instansi pemerintah agar peduli dengan isu perubahan iklim.
Indonesia tercatat bergabung dengan gerakan tersebut sejak 2009. Lantas, seberapa efektifkah gerakan tersebut untuk menjaga bumi?
Baca juga: Mengenai Earth Hour, Peran & Aksinya Demi Lingkungan yang Lebih Baik
1. Dilakukan pada minggu ketiga Maret
Gerakan Earth Hour disimbolkan dengan logo 60+. Angka 60 berarti mematikan lampu selama 60 menit, sementara tanda + berarti sebagai komitmen untuk meneruskan gaya hidup ramah lingkungan, salah satunya hemat energi. Gerakan ini biasa dilaksanakan pada minggu ketiga Maret.
"Alasannya, pada waktu tersebut cuaca di seluruh belahan dunia mendukung. Cukup hangat di negara bagian utara dan cukup sejuk buat negara di bagian selatan. Jadi gak masalah kalau misal gak nyalain AC atau penghangat ruangan. Terus biasa dilakuin pas Sabtu malem biar lebih banyak instansi yang ikut berpartisipasi, kan kantor pemerintahan banyak yang libur," tutur Chalimatus Sa'diyah, aktivis Earth Hour Surabaya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (24/3).
Baca juga: Earth Hour & Gerakan Mematikan Lampu Selama 1 Jam, Apa Manfaatnya