TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjual Es di Bekasi Dijambret, Warga Sempat Lihat Korban Menangis

Korban sempat bingung untuk menjelaskan ke istrinya

Tangkapan layar CCTV detik-detik pedagang es dijambret. (Istimewa)

Bekasi, IDN Times - Seorang pedagang es keliling menjadi korban jambret di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (23/2/2024). Aksi penjambret itu terekam CCTV dan viral di media sosial. 

Dalam video itu, terlihat pedagang es yang sudah berusia paruh baya sedang menggowes sepeda. Beberapa saat kemudian, datang seorang pelaku dengan menggunakan sepeda motor dari arah berlawanan. 

Pelaku pun langsung mendekati pedagang es tersebut dan merampas tas yang diduga berisi uang tunai. Korban sempat menjatuhkan sepedanya dan berlari untuk mengejar pelaku. Namun, upayanya gagal. 

Baca Juga: Alasan Polisi Sulit Tangkap Pelaku Pencuri Baut Jembatan di Bekasi

1. Korban menangis setelah dijambret

TKP pedagang es di bekasi dijambret. (IDN Times/Imam Faishal)

Seorang saksi bernama Ratna (47) mengatakan, korban yang diperkirakan berusia 60 tahun kehilangan tas yang berisikan HP dan uang tunai senilai Rp5 juta. 

"Tas selempang, HP sama duit katanya Rp5 juta. Duit Rp5 juta lebih kata dia (hasil) ngumpulin," katanya kepada jurnalis, Senin (26/2/2024). 

Dia menceritakan, korban sempat menangis setelah dijambret. Korban kebingungan menjelaskan ke istrinya tentang peristiwa penjambretan yang dialami. 

"Ya syok, bengong, gimana sih orang syok, sempat nangis, 'aduh-aduh jambret,' sambil nangis, terus duduk di warung saya," katanya. 

"Terus dia ngomong 'aduh duit ngumpulin, gimana saya ngomong ke istri saya," kata Ratna sambil memeragakan korban. 

Baca Juga: Tawuran Terjadi di Bekasi, 1 Orang Tewas, 1 Kritis

2. Sering terjadi tindak kejahatan

Tangkapan layar CCTV detik-detik pedagang es dijambret. (Istimewa)

Setelah peristiwa itu, korban langsung diantar ke rumah ketua RW. Namun, saat di rumah RW, tidak ada yang dapat mengantarkan korban ke kantor polisi. 

"Diantar sama anak kecil ke RT, kata RT suruh ke RW, RW-nya gak ada yang antar (ke polisi), akhirnya dia pulang gak ada yang urusin," katanya. 

Dia mengaku, dirinya juga sudah dua kali menjadi korban penipuan. Selain dirinya, pemilik warteg dan klinik bidan juga kehilangan uang dan tasnya. 

Bahkan menurutnya, pencurian sepeda motor juga sering terjadi di sekitar rumahnya. "Motor apalagi, kalau habis subuh sering," ucapnya.

Baca Juga: Anak SD di Bekasi Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Langsung Ditangkap

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya