TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Timika Antusias Abadikan Gerhana Matahari Hibrid Selama 3 Jam

Gerhana terlihat lebih jelas di Biak Numfor dan sekitarnya

Salah satu warga Timika sedang mengabadikan fenomena gerhana matahari hibrid. (IDN Times/Endy Langobelen)

Timika, IDN Times – Sebuah fenomena langka yang hanya terjadi beberapa kali dalam satu abad, yakni gerhana matahari hibrid, terjadi pada hari ini, Kamis (20/4/2023).

Gerhana matahari hibrid yang kerap disebut sebagai fenomena langka atau aneh ini merupakan kombinasi dari tiga gerhana matahari yang terjadi sekaligus, yakni gerhana matahari sebagian, gerhana matahari annular, dan gerhana matahari total.

Di Indonesia, ada beberapa wilayah yang beruntung dapat melihat secara langsung fenomena langka ini, terlebih di kawasan Indonesia Timur.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida, 2.000 Jemaah Nobar Sambil Salat

1. Gerhana matahari hibrid berlangsung 3 jam 5 menit di Timika

Forecaster BMKG Timika, Isa. (IDN Times/Endy Langobelen)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Timika menyebutkan, gerhana matahari hibrid dapat disaksikan di sejumlah wilayah Papua, termasuk Kota Timika. 

"Meskipun Timika bukan merupakan jalur utamanya, tetapi di Timika dapat teramati pula gerhana matahari ini," ujar Forecaster BMKG Timika, Isa, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/4/2023). 

Isa menyampaikan, untuk di Timika, gerhana matahari hibrid dimulai pukul 12.16 WIT. 

"Selanjutnya puncak gerhananya akan terjadi pada pukul 13.52 waktu lokal, dan akan mengalami kontak akhir gerhana matahari pada pukul 15.21 waktu lokal, sehingga akan ada durasi gerhana sebanyak 3 jam 5 menit di Timika," jelas Isa.

2. Masyarakat Kota Timika antusias abadikan gerhana matahari hibrid

Menikmati kopi di bawah gerhana matahari hibrid. (IDN Times/Endy Langobelen)

Pantauan IDN Times, pada saat gerhana matahari hibrid mulai berlangsung, cahaya matahari di Kota Timika terlihat mulai redup. Masyarakat pun tampak antusias menyaksikan fenomena alam ini. 

Tidak sedikit yang langsung mengabadikannya menggunakan gawai masing-masing. Meskipun hasil yang ditangkap tidak begitu jelas, namun bagi warga ini adalah sebuah momen langka yang entah kapan bakal terjadi lagi.

"Biar Neil Armstrong yang injak bulan, tapi cuma saya yang seruput kopi di bawah gerhana matahari hibrid," ujar salah satu warga Timika, Wahyu, yang tengah asyik berpose di bawah cahaya redup gerhana matahari hibrid sembari menikmati secangkir kopi.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Langit Langka pada 2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya